Beritadan foto terbaru jadwal misa - Jadwal Misa Paskah (Malam Paskah dan Minggu Paskah) Gereja Katolik di Jakarta dan Jambi Menitipkan Doa di Gua Maria Kerep Ambarawa, Semarang – Sebagai umat Katolik, saya punya misi khusus, yakni mengunjungi gereja atau tempat wisata religi di Indonesia. Hal tersebut saya mulai dengan menjadi “musafir” dan mengembara. Saya senang mengikuti misa atau seenggaknya singgah sebentar di berbagai gereja, dimulai dari kawasan Tangerang dan Jakarta. Jadi, bukan cuma gereja Paroki saya saja. Kemudian, jika sedang berada di luar kota, saya pun menyempatkan diri untuk mampir sejenak ke gereja atau tempat wisata religi di sana. Kalaupun enggak sempat mampir, wajib hukumnya untuk tahu ada gereja apa saja di kota tersebut. Kali ini, perjalanan saya di Semarang membawa saya hingga Gua Maria Kerep Ambarawa. Bahagianya saya bisa singgah sejenak dan menitipkan doa di sini. Sekilas tentang Gua Maria Kerep Ambarawa Biasanya, peziarah mempersembahkan bunga untuk Bunda Maria di sini. Perjalanan dari Semarang menuju Ambarawa berjarak sekitar 40 km dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam. Kala itu, saya dan teman seperjalanan saya, Keke, menggunakan jasa rental mobil karena memang ingin sekalian mengeksplorasi tempat-tempat di sana. Sekitar pukul kami sampai di Gua Maria Kerep Ambarawa. Selain digunakan sebagai tempat berdoa, tempat ini juga sering dijadikan tempat ziarah atau menenangkan diri. Baca juga Di Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu yang Sunyi dan Teduh Awal mula berdirinya Gua Maria Kerep ini adalah ketika seorang warga negara Belanda menyumbangkan tanahnya kepada Kongregasi Bruder Para Rasul atau Bruder Apostolik yang mana didirikan oleh Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ. Akan tetapi, kala kongregasi tersebut dibubarkan, tanah tersebut dijadikan kawasan ziarah. Gua Maria Kerep yang didirikan pada 1954 rupanya melibatkan banyak siswa Sekolah Guru Kolese Santo Yusuf dan Sekolah Guru Putri Santa Maria Ambarawa, pada masa awal pembangunannya. Bersama dengan anak-anak asrama Bruderan dan Susteran, mereka membantu membawa batu kali yang berasal dari Sungai Panjang ke atas gua. Kemudian, pada 15 Agustus 1954, Uskup Agung Semarang meresmikan dan memberkati tempat ziarah ini dengan air suci dari Lourdes. Para peziarah juga bisa melakukan Jalan Salib di sini. Oh ya, di Gua Maria Kerep Ambarawa ini, para pengunjung juga bisa melakukan jalan salib. Pada bagian Yesus wafat di kayu salib, disediakan banyak tempat duduk untuk peziarah yang ingin berdoa. Di area tersebut pula terdapat patung Yesus lainnya yang menurut saya sangat indah dan bermakna dalam. Bukan cuma karena ukirannya, yang terdapat Allah Bapa, Roh Kudus, Bunda Maria, Malaikat, serta piala, roti, dan anggur. Coba lihat apa yang ada di belakangnya, deh. Pemandangan langka akan keberagaman. indahnya. Iya, ada masjid. Indah banget, ya? Senangnya bisa menyaksikan keberagaman ini di depan mata. Oh ya, mungkin kamu bertanya-tanya. Itu adalah Masjid Mujahidin Ambarawa yang terletak di Jalan Dr. Cipto, ya. Menyusuri Diorama Kisah Yesus di Taman Doa Patung Yesus Kristus. Ada hal menarik lainnya yang bisa dilakukan pengunjung di Gua Maria Kerep Ambarawa ini. dan pastinya bukan hanya sekadar berdoa atau berziarah saja. Saya menyempatkan diri untuk berkeliling di taman yang menyediakan berbagai diorama kisah Yesus. Senang, rasanya bisa menyaksikan langsung bagaimana peristiwa yang tertulis dalam Perjanjian Baru. Diorama makam Yesus Kristus. Di dalamnya, beneran ada replika makam, tapi saya enggak berani masuk karena gelap. Tentang kebangkitan Yesus Kristus. Misalnya, ada cerita soal Kebangkitan Yesus. Diorama di sini menceritakan bahwa prajurit Romawi yang menjaga makam Yesus, merasakan gempa bumi hebat. Wajah mereka begitu ketakutan tatkala melihat malaikat Tuhan turun dari langit. Di sana, ada diorama makam sungguhan di mana para peziarah bisa masuk ke dalamnya dan berdoa. Di dalam, disediakan tempat untuk menaruh lilin yang bisa dinyalakan sebelum berdoa. Yesus menjala ikan bersama murid-murid pertama-Nya. Diorama berikutnya bercerita soal Yesus yang menjala ikan di Danau Genesaret bersama Simon Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes, yang kemudian menjadi murid-murid pertama-Nya. Sebelum Yesus menghampiri, mereka telah bekerja keras menjala ikan semalaman, tetapi hasil yang didapat nihil. Begitu Yesus memerintahkan mereka untuk kembali menebar jala, tangkapan ikan mereka menjadi begitu banyak. Simon Petrus merasa takjub dengan apa yang telah diperbuat Yesus, lalu berkata, ”Aku tidak layak ada di dekatmu, Tuan, karena aku orang berdosa”. Yesus menjawab, ”Jangan takut lagi. Mulai sekarang kamu akan jadi penjala manusia.”​—Lukas 58, 10. Yesus mengubah air menjadi anggur dalam sebuah pernikahan di Kana. Sudah baca lengkap injil Yohanes yang satu ini? Selanjutnya, ada diorama soal mujizat Yesus yang pertama, yakni di mana Ia mengubah air menjadi anggur dalam sebuah perkawinan di Kana. Rupanya, peristiwa ini enggak ada di Injil lain di Alkitab, selain Yohanes. Namun, mujizat ini penting, sebab merupakan salah satu dari tujuh tanda bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Kisah 5 roti dan 2 ikan, masih ingat? Gerimis di kawasan Amabrawa semakin lama semakin deras. Saya berjalan sedikit terburu-buru, sembari berusaha semaksimal mungkin melindungi kamera saya dari tetesan air. Enggak jauh dari diorama sebelumnya, saya menemukan patung-patung ini. Patung ini berkisah soal Yesus yang mengubah 5 roti dan 2 ikan, dan ia memberi makan orang. Yesus dibaptis oleh Yohanes di Sungai Yordan. Bukan cuma dengan air, Yesus dibaptis pula dengan Roh Kudus. Diorama selanjutnya yang saya datangi ialah diorama Yesus yang dibaptis oleh Yohanes di Sungai Yordan. Salut banget, benar-benar ada sungainya! Enggak ketinggalan, Roh Kudus yang turun dalam bentuk merpati juga turut dihadirkan pada diorama ini. Nyatanya, Taman Doa ini memberikan pengalaman tersendiri bagi saya. Mungkin, diorama-diorama ini hanya membeberkan beberapa kisah dalam perjalanan hidup Yesus. Namun, semuanya sangat penting dan memiliki makna dalam, khususnya saya sebagai seorang Katolik. Patung Bunda Maria Assumpta, Tertinggi di Asia Tenggara Ini dia daya tarik lain di Gua Maria Kerep Ambarawa ini, yakni Patung Bunda Maria Assumpta. Daya tarik lain yang membuat saya ingin mengunjungi Gua Maria Kerep Ambarawa ialah Patung Bunda Maria Assumpta ini. Patung ini dikerjakan selama kurang lebih 3 tahun, yakni pada 15 Agustus 2014 – 27 April 2017. Patung ini memiliki tinggi 23 meter dengan penopang 19 meter. Jika ditotal, tingginya sekitar 42 meter. Katanya, patung Bunda Maria Assumpta ini diklaim sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara, lho. Patung ini pun merupakan buah karya tiga seniman, yakni RA Nugroho Adi P, RA Hartanto Agung, dan RBA Koencoro BP. Karya yang luar biasa! Baca juga Serunya Snorkeling di Lagoon Cabe, Gunung Krakatau Selesai berkeliling, saya juga mampir ke toko-toko suvenir di sana. Saya membawa pulang salib dan rosario yang bisa menyala dalam gelap. Secara keseluruhan, perjalanan di Gua Maria Kerep Ambarawa sungguh mengesankan. Ah, andai waktu itu enggak hujan. Saya akan meluangkan waktu lebih lama lagi untuk berdoa dan mengucap syukur di sini. Wisata religi seperti ini rasanya selalu berhasil menenangkan hati. Semoga lain kali bisa mampir ke sini lagi. Selamat menyelami batin di Gua Maria Kerep Ambarawa Alamat Jalan Tentara Pelajar, RW. 9, Kerep, Panjang, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah – 50614 Telepon 0298 592085 LosariSawahan RT 06 / RW 04, Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa. Lingkungan: Veronika, Wilayah: Magdala. Pemberkatan Jenasah : Rabu, 03 Agustus 2022 Pukul: 12.00 Wib. Pemakaman Jenasah : Rabu 03 Agustus 2022, Pukul:13.00 Wib. di makamkan di : Kerkhof ll - Ambarawa. Keluarga yang berduka : Cicilia Endang sudalyani (istri) Anak : Agnes Sekokoh Batu Penjuru, Setegar Batu Karang Bangunan megah dengan arsitektur khas Negeri Kincir Angin itu masih kokoh, tegar berdiri. Usianya telah lebih dari seabad, namun pesonanya tetap melekat di hati umat. Gereja Jago, demikian umat dan masyarakat Ambarawa lebih mudah menyebutnya. Bukan tanpa alasan kiranya, mengingat gada-gada berbentuk ayam jago yang diletakkan pada bagian puncak menara itu sampai sekarang masih berfungsi dan tak pernah mengeluh diterpa pusaran angin yang rajin bertiup di cekungan Kota Ambarawa dengan perbukitan dan gunung-gunung yang melingkupinya. Menilik sekilas arsitektur bangunannya, Gereja Jago tak lepas dari sejarah panjang kolonialisme Belanda di Persada Bumi Pertiwi ini. Kedatangan Pastor-Pastor Belanda di Tanah Jawa pada abad 19 mengawali proses panjang berdirinya Gereja Katolik Santo Yusup Ambarawa. Bangunan megah tersebut semula diperuntukkan sebagai sarana peribadatan bagi para tentara Belanda yang menduduki area Ambarawa dan sekitar. Seiring pepatnya waktu dalam pergolakan revolusi di negeri ini, tunas-tunas iman masyarakat pribumi mulai bertumbuh dan bermekaran. Sejarah panjang Gereja Katolik Santo Yusup Ambarawa atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gereja Jago, tak lepas dari peran para pastor Belanda. Tercatat sejak tahun 1859 hingga masuknya bala tentara Negeri Matahari Terbit di tanah ini, sederet pastor Belanda pernah berkarya di Ambarawa, diantaranya Pastor C. Franssen Pr 1859 – 1861Pastor J. Sanders 1861 – 1862Pastor Joannes F. van der Hagen SJ 1862 – 1868Pastor Joannes de Vries SJ 1868 – 1871Pastor Fransiscus de Bruijn SJ 1872 – 1879, 1881-1900Pastor Joannes Hendrichs SJ 1879 – 1881Pastor Mauritius Timmers SJ 1900 – 1903Pastor Fredericus van Meurs SJ 1904Pastor Cornelius Stiphout SJ 1905Pastor Adrianus van Kalken 1920Pastor Leopoldus van Rijckevorsel SJ 1928 – 1936Pastor Hubertus Snijders SJ +1940Pastor Joannes ten Berge +1940Pastor Josephus Dieben SJ +1940 Secara umum sejarah perkembangan Gereja Katolik di Ambarawa dibagi dalam dua fase, yaitu sebelum resmi menjadi paroki dan setelah resmi menjadi paroki mandiri. Ambarawa Sebagai Stasi Tak dapat dipungkiri bahwa keberadaan Imperialis Belanda, turut menjadi pintu masuknya ajaran agama Katolik di negeri ini. Pastor-pastor Belanda didatangkan langsung dari Negeri Kincir Angin guna memenuhi kebutuhan religi serdadu-serdadu Belanda di tanah jajahan, tak terkecuali Indonesia. Misi ataupun tugas perutusan yang awalnya hanya untuk pelayanan orang-orang Belanda, pada akhirnya berkembang dan menyebar hingga ke seluruh pelosok negeri, termasuk di Pulau Jawa. Dengan semakin banyaknya jumlah umat yang harus dilayani dan atas dasar usulan dari Uskup setempat saat itu, maka pada tanggal 2 Agustus 1859 dikeluarkanlah Surat Keputusan dari pemerintah tentang pendirian stasi baru di Ambarawa. Pada mulanya, Stasi Ambarawa berada di bawah pelayanan rohani Paroki Santo Yosep Gedangan, Semarang. Distrik Gereja ataupun stasi yang baru ini Stasi Ambarawa menjangkau hingga daerah-daerah yang terbilang cukup luas, yaitu mulai dari Salatiga, Surakarta, Madiun, dan bahkan hingga sampai Pacitan. Jumlah umat Katolik di seluruh tempat tersebut diperkirakan sebanyak umat. Sebagian besar adalah dari militer Belanda. Sedang pastor pertama yang berkarya di Stasi Ambarawa adalah Pastor C. Franssen Pr. Beliau berkarya selama tiga tahun, yaitu mulai dari tahun 1859 hingga 1861. Pada tanggal 26 Desember 1859, Pastor C. Franssen Pr. membentuk Pengurus Gereja dan Papa Miskin PGPM, yang kegiatannya dipusatkan di Fort Willem I, yang merupakan rumah sakit militer terbesar saat itu. Tahun berikutnya, tepatnya pada tanggal 30 April 1860, keluarlah Surat Keputusan dari Uskup. Secara garis besar, isi dari Surat Keputusan tersebut adalah mengizinkan Pastor C. Franssen Pr untuk mendirikan gereja dan Pastori. Tetapi karena Beliau tidak lama bertugas di Ambarawa, izin tersebut tidak sempat dimanfaatkan. Pada tanggal 18 Agustus 1861, Pastor C. Franssen Pr mendapat tugas baru di Larantuka. Penggantinya adalah Pastor J. Sanders dari Larantuka. Namun demikian, karena menderita sakit, beliau juga tidak lama berkarya di Ambarawa. Pada tanggal 31 Mei 1862, Pastor Joannes F. van der Hagen SJ datang ke Ambarawa menggantikan pastor sebelumnya. Sejak saat itu, umat Katolik di Ambarawa mulai dilayani oleh Pastor-Pastor dari Serikat Yesus SJ. Pastor Joannes F. van der Hagen SJ berkarya di Ambarawa kurang lebih selama 5 tahun. Pada tahun 1865 Ambarawa memiliki umat Katolik sebanyak orang. Dari jumlah tersebut, orang diantaranya adalah dari militer. Dalam tahun itu pula tercatat ada pembabtisan sebanyak 88 orang. Pada tahun 1868, Pastor Joannes de Vries SJ datang ke Ambarawa dan menggantikan pastor sebelumnya. Beliau bertugas sampai tahun 1871. Dari tahun 1872 – 1879, Pastor Fransiscus de Bruijn SJ bertugas di Ambarawa. Beliau berangkat cuti ke negeri Belanda pada 10 November 1879. Kedudukannya digantikan oleh Pastor Joannes Hendrichs SJ sebagai pastor di Ambarawa. Pada tanggal 16 April 1881 Pastor Hendrichs menjalani cuti sakit dan Pastor Bruijn kembali dari cuti, Beliau berkarya lagi di Ambarawa sampai tahun 1900. Pada pertengahan tahun 1881, Ambarawa dilanda epidemi kolera yang hebat. Angka kematian umat meningkat drastis. Pastor de Bruijn bekerja keras berulang-ulang memberi Sakramen Minyak Suci, pernah dalam sehari sampai 13 kali. Pator ini menetap di Ambarawa hanya 2 minggu dalam sebulan, sisa waktu harus berkeliling ke Salatiga, Solo, Madiun dan kota-kota di sekitarnya. Ambarawa Sebagai Paroki Menurut “Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia” tahun 1993, halaman 178, Ambarawa mulai berstatus sebagai paroki pada tahun 1896. Memperhatikan Buku Pembabtisan yang disimpan di Gereja Santo Antonius Purbayan Surakarta, pada tanggal 29 Maret 1896 tercatat ada 17 babtisan di Bumi Ambarawa, terutama bayi. Pada saat itu Gembala yang melayani adalah Pastor F. de Bruijn SJ yang bekerja di Ambarawa selama 19 tahun 1872 – 1900. Ambarawa telah memiliki Pastor Kepala Pastor F. de Bruijn SJ yang telah bekerja di wilayah itu selama belasan tahun, oleh sejarah gereja, Ambarawa dinyatakan sebagai paroki. Setelah Pastor F. de Bruijn SJ meninggal, penggantinya adalah Pastor Mauritius Timmers SJ yang menjabat pastor di Ambarawa mulai 19 Desember 1900 sampai 1903. Kemudian selama satu tahun pastor Fredericus van Meurs SJ menjabat pastor di Ambarawa, yaitu pada tahun 1904. Mulai tahun 1905 jabatan pastor di Ambarawa dipegang oleh pastor Cornelius Stiphout SJ. Pastor Stiphout di Ambarawa memasuki pastoran baru. Ketika itu fondasi gereja baru sudah ditanamkan. Pada akhir tahun 1906 gereja baru diberkati. Sekarang gereja dan pastoran lama sudah beralih fungsi menjadi SD Pangudi Luhur Ambarawa. Llokasinya berhadapan tepat dengan terminal bus Ambarawa saat ini. Mulai tahun 1906 sampai tahun 1920 tidak ditemukan catatan-catatan mengenai perkembangan paroki Ambarawa, seperti tentang kemajuan di Muntilan, Mendut, Yogyakarta, dan di Flores, kecuali catatan mengenai pembabtisan, perkawinan, yang disimpan di gereja Santo Antonius Purbayan Surakarta. Baru pada tahun 1920 ada tertulis “Pada bulan November 1920, Normalschool yang kedua, yang diselenggarakan di Muntilan dipindahkan ke Ambarawa dengan Pastor Adrianus van Kalken sebagai direkturnya.” Inilah awal mula berdirinya St. Yosef College dan Ambarawa mempunyai pastor tetap lagi. Pembangunan gereja Santo Yusup Ambarawa yang sekarang ini Gereja Jago dimulai pada tahun 1923 di atas tanah yang sebagian besar sudah digunakan untuk Normalschool itu. Peletakan batu pertama terlaksana pada tanggal 27 Mei tahun itu. Pada tanggal 27 April 1924 gereja yang megah dan indah itu diberkati. Gereja yang dapat menampung umat sebanyak orang ini, statusnya sebagai gereja ataupun tempat ibadah bagi Normalschool Maria di Ambarawa untuk mendidik calon guru Katolik wanita. Orde Franciscanessen ini memiliki misi di Jawa Tengah sebagai pendukung perkembangan iman Katolik. Pada tanggal 15 September 1926, Mgr. van Velsen berkenan memberkati biara beserta bangunan Normalschool khusus untuk calon-calon guru wanita di Ambarawa. Dua tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 08 Juli 1928, Pastor van Kalken, memberkati gedung sekolah MULO dengan asrama milik Bruder OO, sekarang lebih terkenal dengan nama FIC. Satu tahun berikutnya, pada bulan Februari 1929, lembaga pendidikan dari Serikat Yesus di Ambarawa dinyatakan sebagai College. Dengan demikian pengembangan iman di Paroki Ambarawa didukung oleh sekolah-sekolah Katolik. Sarana pembinaan iman lainnya, seperti pengadaan makam untuk para imam, biarawan-biarawati, hingga umat Katolik, dimulai pada tahun 1931. Pada tahun ini, tanggal 19 Juli 1931, dilangsungkan pemberkatan kapel di Kerkhof, yang rancangannya disusun oleh Pastor van Kalken. Sebagian kerkhof untuk pemakaman pastor, sebelah kanan untuk para bruder dan di sebelah kiri untuk para suster. Sedang halaman luas disediakan untuk pemakaman umat Katolik Ambarawa. Setiap bulan sekali di kapel itu diselenggarakan misa kudus khusus untuk para arwah. Pada waktu itu yang menjabat rektor College St. Yusup adalah Pastor Leopoldus van Rijckevorsel SJ. Beliau bertugas dari tahun 1928 – 1936. Banyak yang dilakukan oleh pastor ini, diantaranya di Ungaran meletakkan batu pertama untuk gereja setempat pada tanggal 14 Agustus 1932. Tanahnya diperoleh dari sumbangan persembahan seorang ibu Katolik. Oleh beliau gereja tersebut diberkati pada tanggal 22 Januari 1933. Kegiatan lain yang dilakukan disamping pelayanan rutin, juga mengadakan retret tertutup untuk umat yang kurang mampu. Pada tanggal 01 Agustus 1940, diangkat seorang katekis yaitu Hieronimus Suparlan Prawirodirdjo oleh Pastor Hubertus Snijders SJ. Ia mulai menjadi warga paroki St. Yusup Ambarawa pada bulan Juli 1933 mengikuti RJ Djajaatmadja, guru Normalschool pindahan dari Muntilan. Pada waktu itu yang menjadi rektor college sekaligus sebagai pastor adalah Pastor Rijckevorsel SJ yang dibantu oleh Pastor Joannes ten Berge dan Frater Alfonsus Darmawijata serta para bruder dan suster. Bapak Hieronimus Suparlan kemudian dibina oleh Pastor Josephus Dieben SJ. Ia mulai menjalankan tugasnya mengajar agama di sekolah-sekolah Volkschool hingga berkembang sampai ke kampung-kampung. Pada waktu Jepang masuk Ambarawa, pastoran, bruderan dan susteran menjadi kosong. Para pastor, biarawan dan biarawati diinternir ditahan. Pelayanan rohani dilakukan oleh Bruder Woerjoatmadja dan Lalu datanglah Pastor Sutopanitro SJ di Ambarawa, yang kemudian disusul oleh pastor-pastor yang lain terutama setelah perang kemerdekaan. Pada saat itu umat Katolik di Ambarawa tinggal tersisa kira-kira 150 orang. Dengan adanya tempat peziarahan Gua Maria Kerep Ambarawa yang diawali pada tahun 1954, kemudian dikembangkan dan masih terus dikembangkan lagi oleh Keuskupan Agung Semarang, semakin menambah geliat kehidupan iman umat Katolik di Paroki Ambarawa. Acara novena minggu kedua terhadap Bunda Maria yang dimulai setiap bulan September dan diakhiri setiap bulan Mei, menarik pengunjung dari kota-kota lain. Hal ini membuat Paroki Ambarawa semakin banyak dikenal. Saat ini, Paroki Ambarawa memiliki KK, dengan ± jiwa. Jangkauan pelayanan meliputi 18 wilayah, 73 lingkungan di Kecamatan Ambarawa, Bandungan, Sumowono, Bawen, Jambu, dan Banyubiru. Pada hari Minggu, Paroki melayani 9 misa di Gereja dan kapel. Paroki memiliki 11 kapel di Tambakboyo, Bandungan, Banyubiru 2, Bawen 2, Brongkol, Gedong, Sumowono, Trayu, dan Bejalen. Kehadiran umat dalam Ekaristi harian dan mingguan, ibadat lingkungan, devosi, misa arwah, ziarah, tergolong tinggi. Jumlah umat yang hadir di gereja setiap minggunya sebanyak orang. Jumlah baptisan per tahun rata-rata 100 orang.
AllBelarasa Jadwal Misa Pekan Suci dan Natal Jesuit Konsili Vatikan II Obituari Seminari Mertoyudan Surat Gembala. Ruang Perjumpaan Gereja dan Komunitas LGBT. E-BOOK; RESENSI; BUKU; FILM; SENANDUNG GEREJA; RENUNGAN. Gua Maria Kerep Ambarawa Masih Tutup. By. Andhika Rahardyanto - April 28, 2020. 0. 3,617 views. Facebook. Twitter. Pinterest.
Lokasi Jl. Tentara Pelajar, RW. 9, Kerep, Panjang, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah 50614 Map Klik Disini Jam Buka HTM per Orang Nomor Telepon 0298 592085 Ada salah satu tempat yang menjadi komplek wisata religi bagi umat Katolik di daerah Ambarawa namanya yaitu Gua Maria Kerep Ambarawa GMKA. Selain sebagai tempat ziarah rohani, pemandangan indah alam pegunungan juga bisa ditemukan dan bisa menjadi tempat rileks untuk menyegarkan pikiran dengan beribadah serta menikmati keindahan alam yang terdapat dalam lokasi tersebut. Foto By bernardusivan Di luar lokasi peribadatan terdapat arsitektur patung besar Bunda Maria yang indah dan dibawahnya ada miniatur serta tulisan sejarah perjalanan hidup Jesus bersama Bunda Maria. Sejarah tersebut diantaranya menggambarkan jamuan kudus pada waktu Jesus sedang bersama Bunda Maria. Sementara di kaki patung Bunda Maria terdapat penampakan beberapa malaikat yang setia untuk melindungi dan menemani sepanjang kehidupannya. Biasanya para pengunjung menyambangi patung Bunda Maria ini sebelum masuk ke tempat peribadatan untuk melihat dari dekat bangunan patung umat Katolik terbesar di Jawa Tengah ini. Patung Bunda Maria tingginya 23 meter dan penopangnya dengan tinggi 19 meter, jadi total keseluruhan bangunan patung tingginya 42 meter. Bangunan patung Assumpta Bunda Maria ini sudah ada sejak bulan Agustus 2015 dan peresmian bangunan tersebut dilakukan oleh Uskup Agung Semarang. Sedangkan Gua Maria Kerep di dirikan sejak tahun 1954 oleh persatuan gereja di Ambarawa. Pada awalnya tanah ini milik seorang berkebangsaan Belanda yang mengelola perkebunan di tanah tersebut. Foto By chintamaria28 Kemudian tanahnya diberikan kepada pihak gereja agar digunakan untuk kepentingan umat. Dan akhirnya tanah tersebut dibangun menjadi tempat untuk penghormatan kepada Bunda Maria dan spot wisata religi. Lokasi spot ini berada di selatan Gunung Ungaran. Dari sebelah utara Gua Maria Kerep ini tampak pemandangan indah gunung tersebut. Sedangkan di sebelah selatan tampak keindahan Gunung Merbabu yang tinggi. Selain itu, letak tempat wisata ini berada di tengah-tengah 3 kota yaitu, Semarang, Magelang dan Salatiga. Untuk menuju ke lokasi wisata tersebut sangatlah mudah, cukup mengikuti jalur Semarang-Magelang dan setelah sampai di daerah Ambarawa akan banyak sekali papan petunjuknya. Foto By bernardusivan Selanjutnya mengikuti papan petunjuk hingga sampai di lokasi wisata Gua Maria Kerep. Letak tempat wisata ini berada di daerah yang berjarak sekitar 1 km dari jalan raya Semarang-Magelang. Setelah sampai di Terminal Ambarawa akan ada papan nama sebagai petunjuk arah masuk gang menuju ke lokasi Goa Maria Kerep. Dari Jalan raya, mobil dan kendaraan mini bus bisa masuk menyusuri rute jalan kecil sampai tiba di lokasi. Sedangkan untuk bus besar tidak bisa sampai di lokasi, karena jalanan sangat sempit sehingga tak diijinkan masuk kesana. Selain itu, jalanan yang dilewati akan menanjak karena menuju daerah pegunungan dan tentu saja para pengunjung bisa menikmati pemandangan indah sambil berziarah. Foto By bernardusivan Para pengunjung juga bisa mengambil photos atau gambar bermacam-macam pemandangan yang indah di sepanjang jalan menuju ke lokasi wisata tersebut. Setelah menempuh perjalanan beberapa menit dari Jalan raya, maka akan sampai di sekitar lokasi Gua Maria Kerep dan terlihat para pedagang yang berjualan di sepanjang jalan. Suasana tempat wisata religi ini selalu ramai dan akan padat pengunjung ketika hari minggu ataupun hari-hari besar lainnya seperti Natal maupun saat bulan Maria. Selain itu, banyak sekali pengunjung yang memadati lokasi tersebut pada saat acara Novena yang dilaksanakan setiap bulan minggu kedua. Acara Novena merupakan tradisi selama bertahun-tahun yaitu acara pemberkatan rohani yang dilakukan oleh kumpulan devosi dari berbagai daerah. Tempat ini banyak disebut sebagai Devotion Place in Central Java, Indonesia sehingga tempat ini selalu ramai dikunjungi para umat Katolik dan para pengunjung yang ingin berwisata. Para pengunjung juga tidak perlu membeli tiket masuk wisata di Gua Maria Kerep ini karena tidak ada loket resmi di tempat wisata tersebut. Foto By bernardusivan Selain itu, tempat wisata ini tidak memiliki jam buka resmi karena banyak sekali para pengunjung yang berada di sini hingga malam hari. Memasuki pintu gerbang, para pengunjung akan melihat panah denah atau peta lokasi di Gua Maria Kerep dan sekitarnya. Para pengunjung bisa mengetahui dimana letak gereja, jalan Yesus, Taman miniatur Yesus serta letak Gua Maria Kerep. Hal ini sebagai papan petunjuk bagi para pengunjung agar bisa memulai darimana ketika berada di tempat wisata religi tersebut. Biasanya para pengunjung akan memulai perjalanan dengan menyusuri jalan Yesus sambil berdoa sepanjang perjalanan. Setelah sampai di akhir perjalanan tersebut berdoa sambil menyalakan lilin dan berdoa dengan berlutut. Kemudian perjalanan akan dilanjutkan menuju lokasi Gua Maria Kerep untuk berdoa dengan menyalakan lilin dan meninggalkan kembang. Para pengunjung juga bisa mengambil air keberkahan yang keluar dari mata air gua tersebut dengan dirigen. Air tersebut bisa langsung diminum karena sudah disaring dengan alat filter sehingga aman untuk dikonsumsi. Para pengunjung juga bisa beristirahat di taman dan melihat miniatur kehidupan Jesus dengan para umatnya di masa itu. Di taman tersebut juga terdapat replika Sungai Yordan sebagai tempat pembaptisan Yesus. Foto By bernardusivan Selain itu, ada juga tumbuh pohon kurma di belakang miniatur patung Yesus sehingga para pengunjung bisa melihat sejarah bagaimana kehidupan Yesus di masa itu. Dari lokasi Gua Maria Kerep ini juga terlihat jelas pemandangan Telaga Rawa Pening yang bisa dinikmati dari kejauhan di arah tenggara. Masih banyak lagi suguhan pemandangan yang sangat menarik ketika berada di lokasi wisata tersebut. Biasanya para pengunjung akan melakukan doa terlebih dahulu di tempat pemanjatan doa sebelum berkeliling di taman dan mengunjungi patung Bunda Maria. Karena letak patung Bunda Maria berada di pinggir tebing dan agak jauh dari lokasi Gua Maria Kerep. Foto By timymayagi Banyak pengunjung yang membawa kamera untuk mengabadikannya dengan merekamnya untuk membuat video ziarah sebagai kenang-kenangan atau di bagikan kepada teman-teman. Tentu saja sebuah kebanggan tersendiri bagi umat Katolik jika sudah berkunjung ke tempat penghormatan bagi Bunda Maria tersebut. Untuk mengetahui jadwal misa di gereja Gua Maria Kerep, para pengunjung bisa datang ke kantor sekretariat agar bisa mengikuti acara misa tersebut. Ternyata Gua Maria Kerep ini bukanlah satu-satunya tempat wisata religi yang ada di wilayah Jawa Tengah. Di kota Yogyakarta juga ada tempat wisata religi yang bernama Gua Maria Giri Wening dan lokasinya berada di Dukuh Sengonkerep, Sampang, Gedang Sari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Hotel dan Penginapan ❤️ Foto By thprilandika Bagi para pengunjung yang ingin beristirahat atau bermalam, banyak sekali rumah penginapan atau homestay di sekitar tempat wisata tersebut. Banyak penduduk setempat yang menggunakan rumahnya sebagai tempat penginapan sebagai tempat peristirahatan para pengunjung. Salah satu penduduk setempat yang memiliki rumah penginapan atau guest house adalah bapak Martinus Suhadi, beliau menyediakan 12 kamar dengan harga cukup murah. Selain itu lokasi rumah tersebut sangat dekat dengan tempat wisata sehingga selalu ramai menjadi pilihan utama para pengunjung. Rumah penginapan ini sangat cocok bagi para pengunjung yang datang secara rombongan sehingga bisa menempati rumah tersebut sebagai tempat menginap bersama. Selain itu terdapat fasilitas ruang tengah yang bisa digunakan untuk doa bersama bagi para pengunjung yang menginap. Tempat wisata yang dekat lainnya adalah Surya Guest House yang masih satu alamat dengan tempat wisata Gua Maria Kerep. Tentu saja para pengunjung bisa lebih nyaman cukup berjalan kaki saja karena letaknya memang sangat dekat. Foto By ers_luv Bentuk bangunan guest house ini memang mirip seperti hotel sehingga cocok bagi para pengunjung yang datang secara pribadi atau bersama keluarga. Ada lagi sebuah penginapan yang termasuk elit dan masih dalam kawasan tempat wisata Gua Maria Kerep, yaitu Hotel dan Villa Griya Katarina. Ruang penginapan yang disediakan memang terlihat elegan dan tidak kalah dengan hotel berbintang lainnya. Selain itu fasilitas yang disediakan juga hampir sama dengan di hotel berbintang sehingga para pengunjung bisa nyaman beristirahat. Pihak pengelola juga menyediakan villa bagi para pengunjung yang ingin menikmati istirahat tidak hanya dalam satu ruangan, namun ada teras dan fasilitas lainnya. Foto By clarissaelmiraa Tentu saja jika datang bersama keluarga sangat cocok jika menjatuhkan pilihan untuk menyewa villa karena ada ruang keluarga, ruang makan serta ruangan yang ber AC. Para pengunjung bisa memesan kamar dan villa melalui kontak nomor telepon yang bisa dicari dari website resminya. Parlindungan Sinabutar adalah nama lengkapnya. Memiliki pengalaman menulis sejak 2018. Pria yang punya hobi Travelling ini adalah seorang penulis berasal dari Durung, Medan. Selain jadi Wiraswasta, Dia adalah salah satu penulis yang aktif.
==== KEUSKUPAN BANDUNG ===== Katedral Santo Petrus Bandung Jl. Merdeka No. 12-14, Bandung 40117 Telp. (022) 4235537 Misa Ha
Untuk membuka masa prapaskah kita akan merayakan Rabu Abu. Untuk itu, ada baiknya menyimak jadwal misa dan link live streaming Misa Rabu Abu 2022 berikut. Pada tahun ini, Perayaan Rabu Abu akan dilakukan secara tatap muka dan online. Misa Rabu Abu di Paroki Santo Yusup Ambarawa dimulai dari tanggal 1 Maret 2022. Misa Malam Rabu Abu 1 Maret 2022 akan diadakan sebanyak 1 kali, sedangkan untuk Misa Rabu Abu 2 Maret 2022 akan diadakan sebanyak 3 kali dengan jadwal lengkap sebagai berikut Jadwal Misa Rabu Abu 2022Gereja Santo Yusup Ambarawa TANGGAL MISANAMA MISAWAKTU MISAKETERANGAN1 Maret 2022Misa Rabu WIBOffline2 Maret 2022Misa Rabu WIBOffline2 Maret 2022Misa Rabu WIBOffline & Live Streaming2 Maret 2022Misa Rabu WIBOffline Keterangan Misa Rabu Abu 2022 Offline 1. Silahkan datang pada misa yang sudah anda pilih saat Silahkan datang sebelum misa Bagi umat Paroki Santo Yusup Ambarawa, silahkan datang dengan membawa ID Card milik pribadi4. Silahkan mengikuti misa sesuai jadwal yang sudah anda pilih, dengan tetap membawa masker dan handsanitizer, dan mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan yang sudah ditetapkan. Keterangan Misa Rabu Abu 2022 Online 1. Live Streaming misa dapat disaksikan melalui channel Youtube Jago Komsos Ambarawa atau melalui halaman Live Streaming2. Silahkan mengikuti misa sesuai dengan jadwal misa Live Silahkan mempersiapkan diri anda sebelum misa Silahkan mempersipakan tempat yang nyaman dan kuota yang cukup. Hal – hal diatas yang masih belum kami sampaikan, bisa ditanyakan dengan menghubungi kami melalui HALAMAN HUBUNGI Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari Mari bergabung di Grup dan Chanel Telegram “JAGO KOMSOS“, caranya klik link kemudian join. Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Untukmengetahui jadwal misa di gereja Gua Maria Kerep, para pengunjung bisa datang ke kantor sekretariat agar bisa mengikuti acara misa tersebut. Ternyata Gua Maria Kerep ini bukanlah satu-satunya tempat wisata religi yang ada di wilayah Jawa Tengah.
Transformasi GMKA Dari Kita Untuk Semua Berdoa di tengah keheningan tak jauh dari pusat kota adalah dambaan setiap umat, dan GMKA menyediakan semua itu. Read more
Paketziarah gua maria di jawa tengah. Lokasi kunjungan ziarah gua maria & gereja. Gua maria kerep, pereng, sriningsih, dll. Gua ini dibangun di atas bukit kecil yang sebelumnya tandus dan kemudian diubah menjadi bukit yang hijau dan segar, yang menawarkan pemandangan alam yang. Gereja no.3, telepon 0281 637052.
Desember 2016 lalu merupakan kunjungan saya yang ke ingin kembali kesini karena ingin melihat patung Bunda Maria yang konon tingginya sekitar 142 meter, dan tentu saja saya ingin berdoa perjalanan sekitar 2,5 jam dari kota Jogja, kamipun sampai karena bulan libur, maka parkiran penuh masuk ke Gua Maria; kami menyempatkan diri mengagumi kemegahan patung Bunda itu sore sudah tiba, jadi udara mulai sejuk serta sisa sisa cuaca cerah memberikan pemandanagn dengan latar belakang gunung yang cantik. Memasuki Gua Maria, kita akan disambut dengan gerbang yang bertuliskan PER MARIUM AD JESUM yang merupakan bahasa Yunani- artinya melalui Maria kepada menuju bertuliskan kata indah itu seakan mengajak kita untuk melakukan olah batin, mengakui dosa dan merenungkan keindahan cinta Bunda Maria kepada Allah melakukan anjangsana; kami menuju Taman yang ada di sisi lain Gua Maria. Taman itu memang tetap asri dengan rumput hijaunya dan beberapa patung disana sini. Kami menghabiskan sore di taman indah ya kalau kesini jangan lupa mampir di kantinnya ya. Di kantin ada pecel enak di lantai legendaris yang membuat rindu kembali ke Kerep ini tak suka pecel, banyak berjejer makanan tradisional dan es jeruk asli yang segar memanti dengan penjualnya yang ramah juga beberapa toko rohani dissana.
JadwalMisa. Harian 05.30 Jumat Pertama Gua MAri Kerep Ambarawa. Sejarah. (Pastor F. de Bruijn SJ) yang telah bekerja di wilayah itu selama belasan tahun, oleh sejarah gereja, Ambarawa dinyatakan sebagai paroki. Pembangunan gereja Santo Yusup Ambarawa yang sekarang ini (gereja Jago) dimulai pada tahun 1923 di atas tanah yang sebagian
JADWAL MISA PEKAN SUCI 2022 March 28, 2022 No Comments Umat Paroki Santo Yusuf Ambarawa sekalian, Misa Pekan Suci kali ini akan berlangsung mulai tanggal 9 April 2022 – 17 April 2022. Read More » JADWAL MISA RABU ABU 2022 February 26, 2022 No Comments Untuk membuka masa prapaskah kita akan merayakan Rabu Abu. Untuk itu, ada baiknya menyimak jadwal misa dan link live streaming Read More » JADWAL MISA NATAL 2021 December 21, 2021 No Comments — Hari Raya Natal akan dirayakan sebentar lagi. Untuk itu, ada baiknya menyimak jadwal misa dan link live streaming Read More » Nikah Yuk… November 14, 2021 No Comments Aku ingin bersama dirimu selamanya, dengan diksi yang tak sanggup kurangkai lagi, sebagai janji yang akan kubawa mati. Aku ingin bersama dirimu selamanya, dengan keutuhan cinta yang hanya menjadi milik kita berdua, sampai kemilau hitam di kepala menjadi uban di renta usia. Menua, bersama, selamanya. Read More » Jadwal Perayaan Ekaristi Bulan Oktober September 27, 2021 No Comments Serangkaian kegiatan Pendalaman Iman yang rencananya akan digelar secara online telah dipersiapkan oleh Tim Pelayanan Liturgi bekerjasama dengan Tim Pelayanan Komunikasi Sosial KomSos. Read More » Babtis Anak Bulan September September 10, 2021 No Comments Babtis anak-anak minggu ketiga, tanggal19 September 2021, pukul WIB, khusus diperuntukkan yang tertunda babtis bulan Juni. Read More » Menikah Itu Gampang, Tapi… September 4, 2021 No Comments Pernikahan itu ibarat nyanyian sunyi dua sejoli yang dipenuhi kasih. Tak perlu teriak-teriak. Tak perlu pamer. Cukup dinikmati dan dirasakan berdua, dihayati dan dijalani berdua, sampai maut memisahkan. Read More » Jadwal Perayaan Ekaristi Bulan September 2021 September 1, 2021 2 Comments Serangkaian kegiatan Pendalaman Iman yang rencananya akan digelar secara online telah dipersiapkan oleh Tim Pelayanan Kitab Suci dan Kerasulan bekerjasama dengan Tim Pelayanan Komunikasi Sosial KomSos Read More » Novena Santo Yusup Dan Misa Hari Ulang Tahun Pernikahan March 3, 2021 No Comments Bapa Suci Paus Fransiskus melalui Surat Apostoliknya Patriscode telah menetapkan bahwa tahun 2021 sebagai Tahun Santo Yusup sebagai Pelindung Gereja Universal. Pada tanggal 19 Maret 2021 mendatang, kita juga memperingati Hari Raya Santo Yusup suami Santa Perawan Maria sekaligus peringatan Pesta Nama Gereja kita. Read More »
GuaMaria Kerep Ambarawa | Wisata Religi Katolik Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA) atau yang lebih dikenal dengan nama Gua Kerep Ambarawa bukanlah nama yang asing lagi bagi umat Katolik By Unknown di 5/04/2018 01:56:00 PM

Ambarawa - Ribuan umat Katolik mengikuti misa syukur menyambut tahun baru dalam kalender Jawa atau Malam 1 Sura 1951 di tempat peziarahan Gua Maria Kerep, Ambarawa, Kabupaten Semarang dengan dipimpin Uskup Agung Monsinyur Robertus digelar khidmat dan diiringi lagu-lagu rohani dengan musik karawitan di Semarang, Rabu, 20 September 2017, hingga menjelang tengah malam itu. Uskup Agung Semarang Monsinyur Rubi memimpin misa didampingi sejumlah imam, yakni Romo Robertus Saptaka Pr., Romo Ignatius Aria Dewanto dan Romo Ignatius Triatmoko ibadah Malam 1 Sura 1951 atau dalam kalender Masehi bertepatan dengan 21 September 2017 yang diselenggarakan Komunitas Doa Kami Semarang bekerja sama dengan pengelola Gua Maria Kerep, Ambarawa itu, adalah "Melalui Budaya Jawa Membangun Peradaban Kasih"."Malam 1 Sura ini kita memaknai sebagai orang yang menghidupi budaya Jawa, agar bisa menapaki tahun depan dengan suka cita," kata Monsinyur Rubi saat berkhotbah, dilansir Antara. Alasan Keraton Solo Gelar Kirab Satu Sura di Malam Jumat Kliwon Bendera Merah di Bibir Pantai, Jangan Melaut Dulu Perpindahan Misterius Patung Larantuka dari Flores ke Australia Ia mengemukakan pentingnya umat Katolik menapaki tahun-tahun ke depan ini dengan semangat baru dan makin kuat dalam beriman kepada Tuhan. Tahun baru, kata dia, identik dengan semangat baru umat untuk mulai menjalani pola kehidupan baru yang lebih baik."Kebaruan ini cocok dengan perayaan malam tahun baru, Sura. Kita ingin memperbarui diri, hidup menjadi baru, supaya hidup berpadanan dengan panggilan sebagai murid-murid Tuhan," juga mengemukakan pentingnya umat menjalani kehidupan dengan sikap rendah hati, lemah lembut, dan sabar, serta selalu bersedia membantu orang lain agar terwujud kehidupan bersama yang damai, padu, dan Katolik juga didorong uskup yang juga pemimpin gereja Katolik di sebagian wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu, untuk mempererat pergaulan dengan masyarakat sekitarnya."Orang Katolik harus serawung bergaul dengan tetangga, serawung satu sama lain dan mengupayakan hidup bersama yang padu dan damai. 'Ora gampang' tidak mudah, tetapi dengan pertolongan Tuhan, kita mampu menjadi pijar-pijar cahaya untuk kedamaian," menutup misa tersebut, Uskup Rubi memberkati air yang telah dikemas dalam ribuan botol ukuran kecil untuk kemudian dibagi-bagikan kepada umat. Setelah perayaan itu, umat bersama-sama menyantap menu khas Malam 1 Sura yang dikenal dengan nama "Bubur Sura". Saksikan video pilihan berikut ini * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

AmbarawaSebagai Paroki. Menurut "Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia" tahun 1993, halaman 178, Ambarawa mulai berstatus sebagai paroki pada tahun 1896. Memperhatikan Buku Pembabtisan yang disimpan di Gereja Santo Antonius Purbayan Surakarta, pada tanggal 29 Maret 1896 tercatat ada 17 babtisan di Bumi Ambarawa, terutama bayi. Ambarawa, Jateng, ANTARA News - Ribuan umat Katolik mengikuti misa syukur menyambut tahun baru dalam kalender Jawa atau malam 1 Sura 1951 di tempat peziarahan Gua Maria Kerep, Ambarawa, Kabupaten Semarang dengan dipimpin Uskup Agung Monsinyur Robertus misa yang diiring lagu-lagu rohani dengan musik karawitan di Semarang, Rabu 20/9 hingga menjelang tengah malam itu, Uskup Agung Semarang Monsinyur Rubi didampingi sejumlah imam, yakni Romo Robertus Saptaka Pr., Romo Ignatius Aria Dewanto dan Romo Ignatius Triatmoko MSF. Tema ibadat malam 1 Sura 1951 atau dalam kaleder Masehi bertepatan dengan 21 September 2017 yang diselenggarakan Komunitas Doa Kami Semarang bekerja sama dengan Pengelola Gua Maria Kerep, Ambarawa itu, adalah "Melalui Budaya Jawa Membangun Peradaban Kasih". "Malam ini kami sebagai orang yang menghidupi budaya Jawa bersyukur karena bisa berkumpul, berterima kasih kepada Allah atas anugerah sepanjang tahun. Tuhan mendampingi kami terus menerus. Malam 1 Sura ini kita memaknai sebagai orang yang menghidupi budaya Jawa, agar bisa menapaki tahun depan dengan suka cita," kata Monsinyur Rubi saat berkhutbah. Ia mengemukakan pentingnya umat Katolik menapaki tahun-tahun ke depan ini dengan semangat baru dan makin kuat dalam beriman kepada Tuhan. Tahun baru identik dengan semangat baru umat untuk mulai menjalani pola kehidupan baru yang lebih baik. "Kebaruan ini cocok dengan perayaan malam tahun baru, Sura. Kita ingin memperbarui diri, hidup menjadi baru, supaya hidup berpadanan dengan panggilan sebagai murid-murid Tuhan," ujarnya. Ia juga mengemukakan pentingnya umat menjalani kehidupan dengan sikap rendah hati, lemah lembut, dan sabar, serta selalu bersedia membantu orang lain agar terwujud kehidupan bersama yang damai, padu, dan bersatu. Umat Katolik juga didorong uskup yang juga pemimpin gereja Katolik di sebagian wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu, untuk mempererat pergaulan dengan masyarakat sekitarnya. "Orang Katolik harus serawung bergaul dengan tetangga, serawung satu sama lain dan mengupayakan hidup bersama yang padu dan damai. Ora gampang Tidak mudah, red., tetapi dengan pertolongan Tuhan, kita mampu menjadi pijar-pijar cahaya untuk kedamaian," katanya. Sebelum menutup misa tersebut, Uskup Rubi memberkati air yang telah dikemas dalam ribuan botol ukuran kecil untuk kemudian dibagi-bagikan kepada umat. Setelah perayaan itu, umat bersama-sama menyantap menu khas malam 1 Sura yang dikenal dengan nama "Bubur Sura".Pewarta M. Hari AtmokoEditor Unggul Tri Ratomo COPYRIGHT © ANTARA 2017 orhd3.
  • g86em68e20.pages.dev/991
  • g86em68e20.pages.dev/420
  • g86em68e20.pages.dev/609
  • g86em68e20.pages.dev/875
  • g86em68e20.pages.dev/902
  • g86em68e20.pages.dev/30
  • g86em68e20.pages.dev/237
  • g86em68e20.pages.dev/60
  • g86em68e20.pages.dev/125
  • g86em68e20.pages.dev/167
  • g86em68e20.pages.dev/441
  • g86em68e20.pages.dev/752
  • g86em68e20.pages.dev/606
  • g86em68e20.pages.dev/252
  • g86em68e20.pages.dev/800
  • jadwal misa gereja kerep ambarawa