Puisi kecewa karena cinta adalah rangkaian kata kata puisi kekecewaan terhadap kekasih dan puisi sakit hati dan kecewa karena cinta dirangkai dengan kata puisi goresan hati yang terluka, menjelaskan tentang hati dan perasaan yang terluka karena cerita puisi kekecewaan cinta dalam bait puisi yang diterbitkan berkas puisi, apakah puisi tentang kecewa karena cinta bercerita seperti puisi kecewa karena tak dihargai atau kecewa karena sikapmu ataukah berkisah seperti puisi kekecewaan terhadap lebih jelasnya kata kata kecewa dalam bait puisi cinta yang diterbitkan berkas puisi disimak sajakata puisi kecewa dibawah ImeldaAku tahu apa yg kini kau rasaKarena aku juga merasakan hal samaHatimu dan hatiku terlukaParasmu tak menipu kecewaNamun aku bisa apa...Tanpa butiran air mata kau telan kecewaDengan tangis ku balut lukaDengan senyum ku hibur laraAkupun ingin kau tawar deritaDalam doa ku memintaAgar kita bisa pikul bersamaKita gugurkan semua sengsaraKita hancurkan luka deritaKita musnahkan semua kecewaSemoga kita menuai bahagia...Jepara,
Puisicinta, Sukabumi. 130 likes. pembuatan puisi rindu itu kecewa, rindu itu berat bila tidak bertemu rindu itu bisa menghancurkan, bisa membunuh cinta yang indah, banyak orang hancur sebab rindu tidak tersampaikan. mengapa kau memilih mundur dan menyerah hanya karena jarak,bukannya dulu kau bilang sangat merindukanku
Contoh Puisi – Hai teman-teman semua, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga tetap dalam keadaan sehat yah. Sebelum memasuki pembahasan artikel, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak. Karena kalian telah berkenan untuk meluangkan waktu untuk mengunjungi halaman teman-teman, pada artikel kali ini kita akan sedikit belajar tentang contoh puisi. Sebelum masuk pada inti materi, saya akan sedikit menyampaikan materi dasar mengenai puisi. Seperti pengertiannya, ciri-ciri dan lain artikel ini kalian anda menemukan setidaknya 50 contoh puisi, bukan 1011, itu saya buat cuma menarik perhatiaan aja 🙂 Puisi yang akan saya berikan seperti puisi cinta, puisi romantis, puisi baru dan jenis puisi yang lebih jelasnya berikut ini beberapa contoh puisi, menurut karyapemuda, selamat membaca 🙂Pengertian PuisiPengertian tidak berlama-lama disini, karena inti pembahasan kita bukan ini, untuk lebih lengkapnya silahkan googling sendiri. Menurut Sumardi salah satu ahli puisi beliau mengatakan, kurang lebih seperti puisi merupakan sebuah karya sastra dengan menggunakan bahasa yang dipersingkat, didapatkan bahasanya serta diberikan irama sesuai bunyi yang padu terhadap pemilihan kata kiasan yang bersifat pendapat lainnya, mengatakan bahwa puisi merupakan sebuah karya sastra yang dibuat berdasarkan curahan hati penulisnya, yang disampaikan dengan Lama dan Puisi BaruPuisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi baru ialah jenis puisi yang tidak terikat dengan aturan sehingga memiliki bentuk lebih bebas jika dibandingkan dengan puisi lama. Entah dari rima, barir, bait, diksi, gaya bahasa dan lain sebagainyaSedangkan Puisi lama adalah kebalikan dari puisi sebuah jenis puisi yang penulisannya masih terikan dengan aturan-aturan dan kaidah seperti, jumlah kata dalam satu baris, sajak atau rima, banyak suku kata, dan lain mempesingkat waktu, saya akan langsung memberikan beberapa contoh puisi. Dalam artikel ini ada beberapa puisi yang dapat kalian jadikan sebuah refrensi, untuk dicontoh ketika akan membuat puisi, langsung saja berikut ini beberapa contoh puisi yang baik dan contoh puisi pertama ini, si admin akan memberikan contoh puisi tentang potret tempat tinggal. Bisa dikatakan membahas mengenai rumah atau tempat tinggal kita, penasaran berikut Tempat Tinggalku Tanah lapang berlatar gersang Tempatku merebah sepanjang malam Langit kelam berteman bintang Tanpa atap, aku terlelapBeralaskan tikar Di antara semak belukar Memadu peluh di atas bumi Di kala sunyi menghampiriBambu tua memagar liar Riuh angin menyapu nalar Benak menggelepar, menanti terang yang tak kunjung menjalarBisik jangkrik; tetaplah sabar Biarkan terang kembali tersadar Hingga desah angin memberi kabar Tentang benak yang menanti terang dengan gusar Teman Tak SopanKutatap lorong kosong diujung sunyi Terlintas sekelebat bayang putih Samar-samar kudengar tawa lirih Hingga membuat kudukku berdiriTampak ada langkah-langkah berlarian Di sana, di balik rindang pohon tua Sontak samar kudengar bunyi lirih tangisan parau Dan benar! Aku melihatnya; sosok putih berlumur darahDia lekas menatapku Dengan tatapan kosong dan muka yang datar penuh darah Dengan cepat aku memalingkan pandanganku Ingin segera pergi; namun langkahku mendadak kakuAku seperti beku Hanya mampu memandanginya yang terus mendekatiku Tubuhku bergetar, keringat dingin telah membasahi sekujurku Aaargh sosok itu semakin jelas Wanita cacat berambut panjang, bersedandung tawa menakutkanTidaakkk!! Tolong jangan mendekat!! Aku memejamkan mataku; tak lama aku melihat sosok itu sudah tidak ada Dan… Astaga ternyata dia telah ada di sampingku, sembari berbisik “tolong temani aku”Contoh Puisi BaruSeperti yang saya katakan di awal pembahasan, bahwa puisi dibagi menjadi dua macam. Yaitu puisi baru dan puisi lama. Agar kalian bisa membedakan antara dua puisi ini saya akan memberikan contoh tentang puisi baru, berikut ini contoh puisi ImpiSaat aku terpejam, namun tuk sementara Aku pikirkan angan, hingga terangkai rencana Bagaimanakah, hari esok yang cerah? Pastilah akan indahTolong! Bangunkan aku kala fajar tiba Sebab aku belum siap kehilanganya Aku ingin kau temani tuk kejar impi Semesta, mengangguk menunggu sang cahaya, Tuk menuntunku dalam kegelapan Dan sepoi angin menggenggam lembut jemariku dengan perlahan Mencegahku terjerumus pada jurang saat ini, jejak samar lekat pada ketidakpastian Hanya langkah pasti yang sengaja kuteruskan Dengan yakini wujudkan cita serta asa Hingga terbawa aku hanyut kemuara terlambat, Mari kita rajut semuanya menjadi cita Yang kelak, akan terpetik buah dari upaya Kita tertawa bersama mengejar mimpi Hingga nyata menghampiriMenata yang kumiliki, Hingga yang sia-sia akan jadi rasa yang cepat berlalu Soto oh Soto Kukuruyuuuuk Kruyuk kruyuk, KruyukKeroncong meraung-raung Dari buncit, terhimpit lemak Kala pagi datang, ayam-ayam memekik kejam Aku kelaparanTeng teng teng teng Belum juga terdengar Tooo tooo sotoooBiasa ia berteriak, Kini masih belum juga terdengar Tapi perut berontak bergetar, isi perut terus saja !! Kemana ia? Tak biasanya belum datang Gerobak paling kunantikan Pembawa kuah kuning paling kufavoritkan Tak jua datangCacing berdendang tak sabar Tunggulah sebentar; gertakku Abang oh abang Mana gerobak kayumu?Lekaslah kemari, Sebelum aku terkapar, Puisi SingkatGemerlap Malam Dihiasi Lampu Kota Kerlap-kerlip memanjakan mata Aku melihat ada yang berbeda Dari sorot mata terselip cintaRedupnya purnama ditepian samarkan sinarnya Pun serupa rindu ini berharap cemas Namun tetaplah memberikan degupnya Pada musim bunga yang bersemi indah warnanyaSeperti halnya sang mentari, Yang tetap bersinar kala mendung menutupi Namun ia tak henti menyinari sepanjang hari Dengan cahaya yang berseri-seriDan bayu yang menemani membelai rambut panjangmu Seolah berkata; tetaplah disini Menua setia hingga maut menutup mata Dan abadilah dirimu ditiap hembusan nafaskuTersesat Gelap gulita memandang malam Tengah hutan belantara Memacu adrenalin TersesatBingung Mencari arah Berkelana tak karuan Hingga menemukan jalan pulangDogma NegeriDari buah hati Menjadi buah diri Berbuah peduli Dan buah negeriUntuk sang pertiwi Masihkah kau peduli Atau akan pergi Bahkan mencaciContoh Puisi BebasMuak Dalam diam ronta acap memekik Mencabik segenap prasangka baik Menyela liar seribu satu alasan Jalang tatap mendelik bertebal mukaPuhh… Segala nista kau tebar di atas empuk keakraban Sesekali mencari celah lemah Untuk kau tancapkan belati kebenciaan..Kembali kau terjebak rasa pada prasangka hina Kau rusak semua dengan api dengki menyala Hati menggerutu seakan tak terima Karna kau asyik menebar celaTangan ingin merauk membungkam Bibir manis yang tak henti mencaci Susah payah diri menahan gejolak hati Dari kata yang seperti duri tajam– TAMU DADAKAN –Sepi memekik di tubuh malam ini Buih gigil membangkitkan bulu kuduk Ada yang tak sadar mendekati diamku Sepasang ibu dan anak dari dunia lainSontak degub jantung berdetak kencang Wajah pucat pasi dengan senyum menyeringai itu tertuju padaku Hawa panas kian merasuki tubuh Langkahku mendadak membeku dan kakuSemerbak wangi melati seketika menjadi anyelir bau bangkai Dengan suara parau dia menangis, kemudian tertawa tiba-tiba Tatapnya kosong, tubuhnya cacat, berjalang terpincang-pincang Mendekatiku yang ketakutanPerlahan ia mulai mendekatiku, sambil terus meringkik kesakitan Dengan wajah yang berantakan tak berbentuk Darah segar masih saja mengucur membasahi parasnya Dan angan tak karuan mulai mengeroyok isi kepalakuContoh Contoh PuisiPerjalan Panjang Seandainya aku sudah ada diawal perjalananku Aku harus bagaimana nanti? Pernyataan menjadi pertanyaan yang tidak pernah bisa aku jawab!Kesalahan demi kesalahan Menyertai di setiap hariku Jiwa di selimuti perasaan bersalah Tiada kuasa aku untuk sembunyi Atas kematian semakin mendekat, menghampiriTafakur aku bersujud Memohon segala pengampunan Waktuku tidaklah banyak Karena setiap saat aku harus siap berangkat melalui jalan panjang bersama-NyaBarbarah Si BerdebahSebentar! Tanganku masih gemetar Lihatlah! Tanpa memilah Apa aku adalah pilihanmu yang salah? Bagaimana bisa?? Hanya karna muka Aku kalah kosong tigaSebentar! Tanganku masih saja gemetar Pedulilah! Tanpa harus iba Apa aku pernah memaksamu Cinta? Bila iya, untuk apa? Bukanya merasa bahagia Malah akan menimbulkan lukaJawab! Jangan gugup dan bicara gagap Untuk apa kamu menggenggamku Sedang di hatimu rumah untuknya sudah kau bangun Harusnya aku, bukan wanita ituKenapa kaku? Pikiranku beku atau hatimu yang membatu ? Disini aku menunggu jawabmu Sudah, cukup! Diam mu telah menjawab pertanyaanku Bahwa nyatanya, takdir telah menjeda kita untuk menyatu Dan berakhir, hanya sebatas kenangan masa laluPergilah! Bahagialah bersama si barbarah Bila ia mampu membuatmu bergairah Segerakan dan Bersandinglah ! Jangan sampai aku membuat kalian musnah!“Rindu kampung halaman”Kesunyian kembali mengusik anganku Merintih ditengah cahaya temaram Membawaku ke dimensi masa lalu Bersama rindu yang tak kunjung karamImajiku mengembara kian liar Menyusuri jejak-jejak yang tergenang Hingga aku kembali mengenang kisahku yang kian terbuangAku rindu kampungku Kota kecil penuh sejarah Kota yang kental akan budaya Yaitu, Kota Reog namanyaRasa bosan dengan kebisingan di kota industri ini, mengajak inginku tuk kembali mengasingkan diri. Menikmati hamparan rumput segar serta menikmati sejuta keindahan alam lainnya. Yang membuatku semakin rindu padanya Rasanya lama sekali aku tak mengunjungimuContoh Puisi AlamSang Rembulan –Kulihat, rembulan berbincang dengan malam Bercerita kisahnya yang kelam Aku kembali memandang malam Yang penuh kehampaan biru lebamTak biasanya rembulan begitu gamang Sinarnya redup pun remang Sungguh rembulan yang malang Berharap sapa sang mentari kala siangMemang tragis nasibmu rembulan Tak dihirau, apalagi mau berkawan Rembulan yang dulu diatas awan Kini tak lagi menawanSesungguhnya kau tak perlu bersedih hatiKar ena tanpamu malam pun tak berarti Cahayamu selalu dinanti Tiap-tiap jiwa yang dipeluk sunyi– Pelangi –Pelangi indah Warna teduhkan mata Buat terpanaHiasi langit Kala hujan mereda Sejukkan pandangSuara burung Menyemarakkan langit Yang tengah lengang– Pagi –Dengan kuseruput aroma manja kopi pagi ini ak pelak imajiku melayang pada kisah kita saat ini Namun disini hanya ada rindu yang menggebu yang mencipta angan belaka Sedang kau disana tetap bersikukuh dengan tegaWahai Mentari, apa masih ada harap untuk ku kelak? Jika ia tetap melangkah pergi walau sesungguhnya disini lah tempatnya berpijak Dengan setia aku menunggu untuk kembali kau ajak Menikmati romantisnya pagi bahkan hingga senja mulai sekian banyak langkah yang tertinggal pada sudut ruangan ini. Yang tergesa tiap jejaknya mengeja hening sunyi Yang menabung rindu pada sandiwara bahagia yang tercipta lewat beberapa konotasiMaka inginku ada yang meneduhkan menjelma kehangatan mendekapku. Meski hanya sekejap, setidaknya ada sekian menit dimana aku berhasil melupakanmuContoh Puisi CintaRona jingga kembali merengkuh rindu Membenamkan rasa di kala syahdu Lembayung melambai damaikan kalbu Menyapa lembut langit yang biruAngin bercengkrama dengan seksama Melihat peri bumi sedang beriramaTerlantun dendang asmara Menyala asa di jiwaBinar berpendar di edar waktu Mengusir pekat Menghapus kelam Semburat benderang memeluk anganMelambung sukma di belai sang pujangga Serasa surga pindah ke bumiTerbang, menembus batas imaji Sukma terbang mengangkasa Mencumbu bayangmu di taman cinta abadi Merekah tersiram doa pemujanya Moga tak layu oleh bisa Rahwana– Berharap Rindu Nyata –Langit mulai meredup Hujan di matamu kembali tumpah Deras membasahi muka Sebab rindu terbayang nyataTak kuasa ku menahan duka Atas rindu yang ada Segala doa beriringan dengan derasnya Hujan semoga kelak akan di kabulkanHanya harap yang bisa ku semogakan Perihal terwujud biarlah itu rencana Tuhan Kita cukup siap menerima kenyataan– Tentang Kamu dan Senja –Senja kali ini masih tentangmu Tentang rindu yang kian menggebu Hingga jingga berlalu dan tenggelam Rasaku tak jua padamSenja kali ini juga tentangmu Tentang penantian yang tak kunjung henti Meski telah lama ragamu pergi Hatiku tak jua letihMeski letih senja tak henti menyebar kisah Bersama sang mega dipelataran semestaMana nti rindu dengan segala rasa yang ada Sebab sapa tak jua berakhir jumpaJadi senja, Bisakah kau sampaikan kepadanya Tentang segala rasa yang membuncah? Tentang bayi-bayi puisi yang lahir karena menantinyaContoh Puisi Cinta RomantisPadu Rasa Tuan kata suka Nona Ucap saja usah malu Biar hati akui rasa Jiwa haru biar tahuUsah diam tiba tiba Mari kita sama jaga Ikat hati bila suka Asal bisa abai lukaMari hati kita tata Biar lara usai sana Kita padu cita kita Biar hati sama rasaMari kita bias impi Kita tata dari sini Agar rasa siap semi Rasa mati jadi suci“LUKA”Kopi kali ini terasa berbeda begitu hambar tak terkira tak usah kau tanya mengapa? Sebab kau sendiri tau jawabnyaMalamku hampa penuh tanya akan kita yang memisah meregang rasa bernama cinta menyisa luka yang kau sengajaTak ingatkah kau akan semua? Pergi begitu saja dengan tega meninggalkan kubangan duka bahkan sesal pun tak kau rasaKini langkahku tak kenal arah duka lara mengobar bara dalam sesak aku merebah mengutuk waktu atas kitaMengharap jeda, semesta pun tak iba tersisa pasrah pada Sang IllahContoh Puisi Cinta Untuk Seseorang– Berserah kepada Takdir –Ada asa yang masih ku genggam Tentang harap dan kesemogaan Perihal kamu dan kisah yang tak jua bisa aku wujudkanDisini, Aku menanti dengan penuh ketabahan Walau hati tak juga kau pedulikan Biarlah rasa mengambil alih segala yang ku semogakanAku ingin bijak saja Tak jua memaksa Perihal rasamu padaku seperti apa Segala masih bisa ku semogakan bukan? Meski kelak tak pernah jadi kenyataanDan semua akan menjelma baik-baik saja Tak perlu kau risaukan apapun kenyataan Sebab segalanya telah menjadi kuasa Tuhan Biarlah takdir sebagaimana mestinya berjalan“MENUJU LANGIT IMPIAN”Dentingan waktu kian melaju langkah-langkah merapuh danau peluh masih menggenang, dilelahku Senyap aku meronta, tersekat ringkih juang; tak berjedaMenepis ragu dengan suka kuatkan langkah, yang kian mati rasa mencoba lupa kata menyerah apalagi bermuram durjaMasih kubuka lebar layarku tak hirau lagi celoteh; untukku kututup telingaku kuterjang lagi ombak-ombak itu untuk menebus segala seribu paku semangat kupacu gelora dengan kuat. Aku; yang berdiri sekarang dari sisa waktu yang terbuangTak akan kusia-siakan begitu saja tergeletak mati tak bernyawa; iaMengemas asa mengukir bara pada tanah dan samudera yang kuterjang menuju langit angan di ujung semestaKuhilangkan segala keraguan dengan kobar semangatku demi menggapai impian yang masih setia menungguku tanpa ragu, aku tetap melaju Tanah mencibirku waktu itu laut mencaci mati, aku sedangkan angin, hendak membuat semangatku dingin dari nyalanya yg telah nanar binarContoh Puisi Cinta Untuk Doi– Pengais Sisa –Aku bertempat di pelataran senja Menatap padam, tak terarah Tergilas, riuh tawa-tawa hina Tertindih, lirih impi yang meniadaBerteman malam Beralaskan semesta Mengemis belas kasihan Diantara euforiaMenggantung asa dilepas mega Menanam rimbun dihempas bara Mengais sisa tak temu, sisa Terang, entah kapan jumpa? Berharap peduli nyata tak bisa Pelak asa jadi binasa Kembali patah luar biasa Sebab angan ditepis kuasa. – Karma Penghianatan –Sepi kembali mencabik ingatan Tentang luka yang kau ciptakan Setelah percayaku kau abaikan Dengan cara tak karuanKau dustai aku dengan segala harapan Hingga kau tikam aku dengan alasan bosan Padahal segalanya yang terbaik telah aku lakukan Namun apa daya, aku hanya sebuah kesalahanKau singkirkan aku dengan sebuah penghianatan Dari penantian yang ku lakukan Inilah sebuah balasan, Dari segala cinta dan ketulusanHingga kau tak bisa mengelak takdir Tuhan Balasan yang kau terima akan lebih menyakitkan Sebab karma selalu berpihak pada kebenaran Begitulah sekiranya Tuhan membalaskanContoh Puisi Cinta Sedih“Di ujung penantian“.Di ruang kehampaan, Aku sendiri berteman sepi, Berkawan rindu, Betapa jarak membuat hatiku piluSebab kau yang kutunggu Tak kunjung temu Waktu semakin membuatku resah Hingga aku hampir memutuskan asaRinduku memberontak meminta kau kembali, Penantianku tak bisa padam, Memaksaku untuk terus mencintaimu Hingga akhir waktu Aku harus meyakinkanmu Bahwa rinduku masih sama seperti dulu Yang tak juga menemui titik temuAku masih disini, Di tempat ini, Berharap di ujung penantian, Cintamu masih tetap sama..– Hujan Kenangan –Rintik hujan kembali mengusik malam Deras membasuh kenangan Pada rindu yang sengaja kupendam Kini melintas dalam ingatanBerteman dingin dan sepi Aku semakin larut dalam lamunan Semilir angin pun seakan mengiringi Bayangmu yang perlahan berdatanganMembuat rinduku enggan pergi Hingga melekat didasar hati Resah dan gelisah ini tak kunjung reda Hadir antara kita yang terjebak jedaIngin kusudahi rasa ini Merelakanmu pergi beranjak Namun hati enggan berjarak Kau tetap ada di sini; di relung hatiContoh Puisi Romantis– Demi Hati –Demi hati Dengan satu harapan yang di nanti Kuresapi sembari menghirup aroma kopi Yang ku teguk seorang diri Aku beranjak pergi dari sepiSedang rindu enggan memilih tuk pergi Tetap saja menetap dalam hati Hingga aku tak bisa memungkiri Rasa itu masih bersemi di siniDatanglah kembali Apa kamu tak lelah mencari yang melebihi? Aku disini Bersama rindu yang menunggu tuk di temui Meski dirimu memilih berlalu pergi dan bahkan tak mau menoleh lagiDengan hati yang kian merintih aku akan selalu menanti Meski letih kau tak lagi peduli Apa mungkin hatimu telah mati? Sampai aku tak kau beri ruang tuk kembali mengisiKini Ada sakit yang sengaja ku diami Ada rasa yang tak ingin ku sudahi Biarlah aku terbunuh oleh kebodohan diri sendiriKarna tak mungkin juga aku berlari Hanya untuk mengejar kamu yang tak pasti Jelas rasaku ini akan rugi“Teringat Kembali”Ada sesuatu yang mencibirku malam ini Terdengar dari tepian dinding berkabut Aku tak tahu itu rindu atau benci Tapi cukup membuatku takutIya takut….. Takut kembali kehilangan dalam masa rapuhku Tak pelak akal pun mengurai angan Hingga membumbung melebihi awan Terkenang kembali suatu masaDimana saat kita masih bersama Yang hanya memilukan rasa Hingga makin tak berdaya Namun tak secercah pun saat itu Engkau merasa iba pada dirikuPada seseorang yang pernah menggengam jemarimu Merawat luka-luka mu dengan tegar Menyemai kembali bibit rindu dengan sabar Yang dahulu sempat terabaikan karena pertentangan Hingga akhirnya terselesaikan dengan adanya perpisahanPerihal hati yang masih menyimpan sejuta kenangan Nyatanya kini tak lagi mampu menjamah kerinduan Berusaha ku lenyapkan segala bayanganmu Dengan kesusah payahanku Ku biarkan sang waktu yang menjawab itu Menjawab keraguan hati hingga terpejamContoh Puisi Romantis Menyentuh HatiTersudut dalam ruang sunyi Pada rasa yang masih menanti Pada harap yang kian mengikat hati Sekelebat bayangmu tak henti menghantuiRagaku mati Kau ingkar janji Kau sibuk sendiri Dan kau selalu saja tinggalkanku dalam yang menjelma rindu tersakiti Hingga kini tak ada lagi peduli Hatiku sunyi Saat kau beranjak pergiAku sudah tak peduli lagi Kau sudah kuanggap mati Kau sudah menyayat hati Dan kau… telah menghianati– Rindu Menanti Kabar –Aku bisa untuk menahan haus, lapar, ataupun kantuk tubuh ini Namun untuk memikirkanmu Atau tentang masalah rindu Maaf aku tak bisa kompromi Dan pikiranku selalu meracau Mengapa engkau belum ada kabar sampai hari iniDisini rasa lelahku telah menanti Menanti untuk kau beri kabar lagi Jika ada cara untuk bisa mengetuk hatimu Akan kulakukan dengan sabarHingga rasa kopi digelasku berubah hambar Bercampur dengan rasa resah, salah atau benar Kau yang jauh disana…. Ingatlah,… disini ada hati yang kau tinggalkan Yang kau beri rindu sebagai penyatu Dan sekarang rindu itu berontak padaku Mencari sang empu Berharap temu untuk meluruhkan piluEntah sampai kapan kau acuhkan aku? Mengabaikan rasaku Yang selalu merindukanmu Dan berharap kau cepat menyapakuRindu ini kian berkecambuk Makin hari makin sibuk Memikirkan kau yang semakin tega Mengabaikan rasaku hingga tak satu pun kata bersuaLagi-lagi kamu bungkam tak ada kabar Dan lagi-lagi kopiku telah berubah hambar Hingga kini tak terteguk hanya terpapar sabar– KAUM KUMUH –Deras hujan menebas sejumput harap pengais belas kasih Terseok derap langkah gegas mencari teduh Mengabai kekosongan perut dalam rintih gaduh tak reda tertelan hiruk-pikuk kota nun riuh sejak keterjagaannya di pangkal subuhMenyusur letak hanya tuk sekedar menggeletak Sekalipun titian pijak retak tersungkur limbung dari tegak Terbiar belaian tangan menghela peluh meluruh Coba bergeming membantah cela dengan segenap rela di antara helaKehadiran acap terusir oleh penghibaan kikir Risalah tak jua berakhir, belas kasih enggan parkir; tak sejenak mampir Sedu-sedan menghantar langkah meniti kelok takdir, meski pengharapan fakir, takkan menjadikan ketabahan tergerus pelak, iba hati pun tidak, menjelaga jiwa terkoyak Riuh jerit batin memanggilmu bertindak, mata air nestapa mengucur tumpah Namun telinga jiwa kau tulikan, mata hati terbutakan Sampai kapan mereka kau acuhkan, Tuan?Contoh Puisi Cinta Rindu SeseorangTerlebur rasa didalam sepi Menari berlari tapi tetap sunyi Riuh terdengar suara hati Melontarkan ketidak nyamanan diriRamai kembali mengusik imaji Berharap Kasih tuk menemui Tapi apa daya semua tak terjadi Perih tetap saja mengunjungiSetapak bayang kini mulai pergi Hatiku patah bahkan bukan sekali Kenangan yang kadang mengunjungi Ku biarkan datang dan pergi Karna kini tak lagi berarti jika ku tangisiBerhari-hari kucoba pulih kembali Namun rasa tetap hinggap dihati Tak mau pergi sama sekali Hingga kubiarkan hatiku tak lagi peduli Mungkin sampai mati– Senja –Senja itu hamparan jingga mengajakku menjelajah mengitari pelataran semesta, bersama sang mega Berharap ada hati yang bersedia untuk aku singgahLalu, kusaksikan barisan rindu yang mengudara di antara awan yang beriring lelah menahan hujan, agar tak tumpah pada kelopak yang membasahDibawah sana, para langkah kian melemah dalam tualangnya, ia memintal harapakan rasa yang menyamudera di antara tandus gersang hatinya para langkah tak henti mengayuh langkah menggenggam peta bernama; do’aagar tak tersesat pada kecewa, duka, yang pernah berulang menjatuhkannya agar tak kesekian kalinya pula, para langkah terjebak pada kubangan luka. Sebab rasa mudah berubah menjelma lelah, yang tak henti-hentinya mengundang laraBiarkan aku menepi pada dermaga agar tak lenyap terbawa asa yang berdarah, pun pada arus samudera yang kian menderaMemasrahkan duka, pada kawanan jingga Yang berpulang Menuju Sang Maha IbaContoh Puisi Sedih Karena CintaKini Hari-hari ku menjelma rangkaian puisi Namun tak menuntut untuk kau baca Imaji mengembara penuhi isi kepalaKini Jemariku gemulai melukis aksara Diatas kertas beradu dengan pena Kubiarkan angan menjelajahKini Setiap kopi adalah inspirasi Hujan jadi waktu tuk menuang rindu Dan senja datang tuk meramu candu– Rasa yang salah –Siang ini cerah Namun hati masih saja gerah Panasnya rindu tetap mengangkasaAku masih sama Masih tetap berlindung dibawah rasa gundah Rasa yang mana itu adalah salahRasa yang tak tentu arah Sampai habis masa akan tetap ada Inginku mengakhiri semuaApalah daya aku tak bisa Aku menyimpan asa dengan sengaja Hingga habis sepatah kataHanya harap tuk jadi semoga Kisah akan kembali pada rasa yang semestinya Yang membuat rindu enggan berkelana– Rindu keliru –Gerimis kali ini mengundang rindu Merayu-rayu menjelma sendu Memapah hanyut ke masa laluHingga aku merasakan kembali resahnya pilu Resah membelenggu qalbu Tak pelak angan menjadi tabu Mulut bisu, otak buntu Terpa aku mati kutuDidekap bayangmu yang enggan berlalu Aku dilema dengan rasaku Resah dengan hatiku yang masih menginginkanmu Namun tak kunjung memungut titik temu Mungkin benar rinduku keliru– Cerita Cintaku –Lewat sudah tengah malam Dentingan jam mengupas kenangan Mata belum juga terpejam Melambungkan semua pikiranTinggalah aku seorang diri Menyesapi sepi sekitar Sepi yang gaduh di kepala Yang sialnya membawa sepercik ingatan sebuah bayang Yang kini tak lagi diharapkan Lekaslah kau menjauh Agar tak menjelma rinduTentang rindu yang kini telah rapuh Enyahlah, dia tak lagi milikku utuh Pergi saja, juga sampaikan pesanku perihal doa; Semoga bahagia dengannya tanpa ada hari yang terlukaContoh Puisi Kecewa Karena CintaHening kian memeluk sunyi Arwah sepi kembali mengusik Imaji berkelana tak karuan Hati makin dilanda kegelisahanWangi aroma itu begitu khas Menusuk ke dalam hidung Bulu kuduk mulai terangsang Napas mendesah kencangBergegas kubuang segala pikiran Irama jantung berdetak tak karuan Kudengar suara terkikik Membuat nyali semakin tercekikIa berdiri tepat di sudut ruangan Masih dengan gaun putih itu Matanya memandang dengan sinis Sedang ku disini berdiri terpaku Kaku kala ia semakin meringisBegitu tajam tatapannya Tunggang langgang aku menghindar Jelas di ingatanku tentang wajahnya Terus terbayang dengan samar Wajah yang begitu pucat pasi Masih terus menghantuiKamuLagi-lagi kamu Membayangi otakku Hingga aku jemuDulu aku memang mengharapkanmu Tapi kini kau tiada berarti untukku Cukup, lukanya cukupSaat kita kembali bertemu Sungguh, aku tak menginginkan itu Sebab kau hanya membawaku pada kenangan masa laluAku Diam terpaku Beku seperti batu Ketika terlintas bayang semu Yaitu dirimuSudah cukup bagiku Sebab luka darimu Tak kunjung sembuhHilang sudah harapku Saat ku tahu Kau lebih memilih dia dibanding akuKini aku beranjak pergi darimu Berusaha melupakanmu Pergi sejauh inginku Sekali lagi terima kasih untuk luka ituPenutupDemikianlah pembahasan singkat mengenai contoh puisi. Semoga artikel di atas bermanfaat dan membantu menyelesaikan masalah kalian. Apabila ada kesalahan dalam artikel ini saya mengucapkan mohon maaf yang saya mengucapkan terima kasih karena telah bekenan untuk mengunjungi halaman ini, sekian terima kasih. ?