jika para sahabat berbicara dengan Rasulullah, mereka merendahkan suara mereka dan mereka tidak memandang tajam sebagai bentuk pengagungan terhadap Rasulullah " (HR. Al Bukhari 2731). Syaikh Musthafa Al 'Adawi mengatakan: "setiap adab di atas terdapat dalil yang menunjukkan bahwa adab-adab tersebut merupakan sikap penghormatan".
Kultum Ramadhan 2023 kali ini akan membahas tentang adab berbicara dalam ajaran Islam. Perlu diketahui bahwa adab memiliki level yang lebih tinggi dibandingkan ilmu. Orang beradab adalah mereka yang berilmu, tapi orang berilmu belum tentu mereka yang beradab. Oleh karena itu, kita harus mempelajari perihal adab lebih dalam lagi, agar mampu menerapkan adab terutama ketika berbicara di hadapan orang lain. Inilah kultum singkat tentang adab berbicara dalam ajaran Islam, yang bisa menjadi panduan dan pelajaran, sebagai bahan renungan di bulan yang suci ini. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Kalimat pembuka atau muqaddimah, bisa dipilih sesuai keinginan Hadirin yang dimuliakan Allah SWT Baca Juga Contoh Teks Ceramah Singkat Tentang Ghibah, Mudah Dihafal, Sarat Makna dan Menghibur Manusia adalah makhluk sosial yang mana harus berinteraksi satu sama lain, baik itu melalui tindakan maupun komunikasi. Salah satu alat komunikasi yang paling sering digunakan adalah berbicara. ketika berbicara tentunya kita harus memilih kata dan mengatur kalimat yang tepat, agar tidak memicu kesalahpahaman antar lawan bicara.
Adab puasa Ramadhan 3. Melihat wajah lawan bicara Jika berbicara secara langsung, maka pandanglah wajah orang yang berbicara tersebut. Hal ini akan membuat mereka merasa lebih dihargai. Dari ibnu 'Abbas, beliau berkata,
loading...Muslimah yang dapat menjaga lisan dengan bertutur kata yang baik serta santun, adalah cerminan akhlak yang baik. Foto ilustrasi/ist Akhlak yang baik akan mengeluarkan bahasa yang baik. Karena itu, seorang muslimah hendaknya menggunakan tata karma dan tutur kata yang baik pula. Jangan sampai bahasa lisan yang disampaikan menyakiti orang lain, ketus, nyelekit dan menimbulkan permusuhan. Contoh terbaik adalah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Perkataan beliau begitu lembut dan santun. Sehingga masing-masing lawan bicaranya merasa dia yang paling dimuliakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.Baca juga Keutamaan Syafa'at dan Cara Mendapatkannya Seorang muslimah pun harus meneladani perilaku yang dicontohkan Rasulullah. Karena itu, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan dalam berbicara lisan ini. Di antaranya1. Jangan terlalu banyak bicara yang tidak ucapan yang disampaikan menjadi perkataan yang ringkas, jelas yang tidak bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan .Allah Ta’ala berfirman لا خير في كثير من نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ” النساء الآية 114.“Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh manusia memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. QS An nisa114Baca juga Mengenal Istilah Mahar dalam Kosakata Al-Qur'an Dan ketahuilah muslimah, semoga Allah ta’ala merahmatimu dan menunjukimu kepada jalan kebaikan, bahwa di sana ada yang senantiasa mengamati dan mencatat perkataan kita. Sebagaimana Allah firmankan “عن اليمين وعن الشمال قعيد. ما يلفظ من قولٍ إلا لديه رقيب عتيد ” “Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” QS Qaaf17-18.2. Harus hati-hati dalam berbicara Berusahalah mengontrol lidah hanya untuk mengucapkan perkataan yang bernilai positif dan tidak menyinggung atau menyakiti. Berbicaralah dengan hati-hati, jangan sampai lepas kendali. Hendaknya kita pun senantiasa mengingat akan satu firman Allah Ta'ala yang artinya “Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir,” QS. Qaaf 18Baca juga Untuk Muslimah, Pakaian adalah Nikmat Besar dari Allah Ta'ala 3. Berkata yang baik, jika tidak hendaknya diamBerkata yang baik juga merupakan salah satu ciri orang yang beriman kepada Allah. Sekiranya tidak mampu untuk berbicara yang baik, atau merasa bibir ini gatal manakala mendengar orang bergosip, maka sebaiknya menjauhlah dari hal-hal tersebut. Jangan turut mendengarkan, yang akan memancing untuk turut serta. Rasulullah SAW bersabda“ Siapa yang beriman Kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia mengatakan yang baik atau diam,” HR. Bukhari dan Muslim.4. Tidak mencela
Artinya "Pertanda orang munafiq ada tiga: Apabila berbicara bohong, apabila berjanji mengingkari janjinya dan apabila dipercaya berbuat khianat" (HR al-Bukhari). Jamaah Jumat hafidhakumullah, Keempat,.وَاْلغِيْبَةَ وَالنَّمِيْمَةَ وَاْلإكْثَارَ مِنَ اْلمُزَاحِ"Jauhkan dirimu dari pergunjingan dan fitnahan serta bercanda secara keterlaluan."
RASULULLAH ﷺ adalah sosok yang tidak ada cacat dalam setiap jengkal perilakunya. Beliau adalah teladan bagi umat manusia khusunya bagi umat Islam. Salah satu yang harus diketahui oleh umat Islam adalah adab bicara Nabi ﷺ. Cara Rasulullah ﷺ bertutur kata sangatlah beradab. Kata-kata yang keluar dari mulut Nabi selalu tersusun indah dan mudah dipahami. Setiap perkataan Rasulullah ﷺ mengandung kebenaran. Rasulullah ﷺ ketika menyampaikan sesutu selalu bersifat singkat dan padat. Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, “Aku diutus dengan Jawami’ al-Kalim ucapan singkat tetapi sarat makna… HR. Bukhari, kitab at-Ta’bir Beliau termasuk banyak diamnya, tidak berbicara tanpa ada manfaatnya. Memulai dan menutup pembicaraan dengan ungkapan yang fasih. Beliau berbicara dengan ungkapan yang singkat tetapi luas maknanya jawami’ al-Kalim. Berbicara dengan perinci, tidak lebih dan tidak kurang. Zadul Ma’ad Ketika menyampaikan sesuatu, Rasulullah kerap mengulangi ucapannya hingga tiga kali. Anas bin Malik ra meriwayatkan dari Rasulullah ﷺ, “Bahwasanya apabila mengucapkan salam, beliau mengucapkannya tiga kali dan apabila berbicara, beliau mengulanginya tiga kali pula.” HR. Bukhari, Kitab Ilmu BACA JUGA 11 Istri Nabi Muhammad SAW, Siapa Sajakah Mereka Ibnu Qayim ra berkata, “Sering kali beliau sengaja mengulang perkataannya dengan tujuan agar bisa dipahami. Apabila memberi salam, beliau mengucapkannya sebanyak tiga.” Zadul Ma’ad, Rasulullah ﷺ adalah sosok manusia yang ketika menyampaikan sesuatu tidak secara berlebih-lebihan. Urwah bin az-Zubair ra meriwayatkan bahwasannya Aisyah berkata “Tidakkah kamu heran dengan Abu Hurairah ra yang datang lalu duduk di samping kamarku menyampaikan suatu hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah ﷺ. Ia bermaksud memperdengarkannya kepadaku, padahal ketika itu aku sedang bertasbih berzikir. Lalu, ia pergi sebelum aku menyelesaikan zikirku.” “Seandainya aku sempat menemuinya, tentu aku akan menolaknya tidak membenarkannya. Karena Rasulullah ﷺ tidak pernah menyampaikan hadits secara berturut-turut sebagaimana yang kalian sampaikan maksudnya menyampaikan hadits sekian banyak dalam satu waktu”. HR. Bukhari, kita al-Manaqib Kiai Haji Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym menyampaikan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam senantiasa mengedepankan etika ketika sedang berbicara. Berikut lima adab bicara Nabi ﷺ seperti dikutip dari kanal YouTube Daily Vlog Aa Gym 1 Hindari Bahasa Rumit Ilustrasi Unsplash Adab bicara Nabi ﷺ pertama yaitu menghindari bahasa yang rumit. Terkadang seseorang memilih menggunakan bahasa kiasan atau mungkin bahasa yang mengesankan bahwa ia adalah sosok yang berilmu. Selain dapat menimbulkan ujub atau kesombongan dalam hati, hal itu sangat bertentangan dengan etika berbicara yang ditunjukkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Justru umat muslim dianjurkan untuk menghindari kata-kata yang rumit dan sulit, sehingga lawan bicara menjadi lebih mudah untuk mencerna dan menerima informasi yang disampaikan. 2 Bicara Secukupnya Adab bicara Nabi ﷺ kedua yakni bicara secukupnya. Seperti kita tahu, saat sedang berbicara, terkadang kita mungkin menjadi melebar ke mana-mana. Apalagi jika topik pembicaraan tersebut dirasa menyenangkan dan lawan bicara juga memberikan respons serupa. “Namun etika berbicara bagi seorang Muslim yang ditunjukkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam justru sebaiknya menyedikitkan bicara atau bicaralah secukupnya. Hal ini karena ketika seseorang terlalu banyak dan keasyikan bicara malah bisa menjadi bumerang bagi dirinya apabila kalimat yang terucap malah mengesankan hal yang negatif seperti ghibah atau malah membuka aib diri sendiri,” jelas Aa Gym. 3 Menjaga Postur Tubuh Cara menentukan arah kiblat. Foto Unsplash Adab bicara Nabi ﷺ ketiga adalah menjaga postur tubuh. Artinya, saat berbicara, postur atau gestur tubuh dapat memberikan pesan tersendiri bagi lawan bicara. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengajarkan umatnya untuk menghindari posisi kaki yang diangkat, lalu tangan yang mengesankan sombong karena berkacak pinggang atau memasukkannya kedalam saku. Hal itu merupakan sebuah bentuk penghormatan kepada lawan bicara. 4 Fokus pada Lawan Bicara Adab bicara Nabi ﷺ keempat yakni fokus dengan apa yang disampaikan oleh lawan bicara, tak peduli siapa yang sedang diajak bicara. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam selalu fokus ketika berbicara sehingga siapa saja yang sehabis berbincang dengan beliau selalu merasa puas. BACA JUGA 6 Hadist Nabi tentang Akhlak Mulia “Sudah menjadi sifat alamiah manusia bahwa manusia ingin selalu didengarkan. Namun sebelum didengar, sudahkah diri sendiri menjadi pendengar yang baik? Maka yang perlu dilakukan adalah fokus terhadap lawan bicara dan terlebih isi pembicaraan,” ungkap Aa Gym. 5 Jangan Pakai Bahasa Terlalu Khusus Ilustrasi Unsplash Adab bicara Nabi ﷺ kelima adalah jangan berbicara terlalu khusus. Hal ini mungkin banyak terjadi ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat terutama kaum muda-mudi. Perwujudan dari bicara terlalu khusus ini adalah seperti memaksakan penggunaan suatu bahasa daerah atau bahasa pergaulan tertentu. “Semisal seorang dari Suku Sunda sedang berbicara dengan teman yang berasal dari Jakarta. Janganlah memaksakan untuk berbicara lo gue’ atau malah menggunakan bahasa Sunda. Hal itu selain tentu akan menyulitkan proses berkomunikasi, juga bisa saja menimbulkan kesan eksklusivitas diri, terlebih apabila saat berbicara dalam grup,” pungkas Aa Gym. Semoga kita bisa menerapkan beberapa adab bicara Nabi ﷺ di atas ke dalam kehidupan kita. []
Apasaja adab berbicara yang diajarkan Islam sesuai Alquran dan hadis? Hadits Larangan Meminum Khamr dan Hukum Minum Alkohol dalam Al-Qur'an Inilah 15 adab tersebut: 1. Menjaga Lisan Islam melarang perkataan batil, dusta, adu domba, ghibah (menggunjing) dan perkataan keji lainnya. Perkataan buruk itu akan membuat Allah murka.
Sumber gambar Berbicara soal adab memang tidak ada habisnya. Karena ia adalah sesuatu yang sangat erat, dan dekat dengan manusia. Bahkan mungkin, tiap detiknya kita selalu terkait dengan hal tersebut. Mengingat pentingnya adab, maka tidak ada salahnya untuk menyampaikan kultum tentang adab. Dan salah satu adab yang paling menarik untuk dibahas adalah adab berbicara. Nah, berikut adalah contoh kultum tentang adab berbicara yang bisa anda coba. Kultum tentang Adab Berbicara ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُإِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُAlhamdulillah. Bersyukur kita atas segala rahmat yang telah Allah berikan kepada kita tiada henti. Dan semoga kita senantiasa menjadi hamba Nya yang senantiasa bersyukur, atas apapun yang telah Allah berikan. Termasuk hal-hal sulit pastinya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan alam, Rasulullah Muhammad, yang berjuang demi tegaknya kalimat la ilaha illallah, masyaallah. Hadirin yang semoga senantiasa dalam lindungan Nya.......Islam merupakan agama yang kamil. Yang mana, semua bagian dari hidup kita diatur dengan sangat rinci. Sehingga, tidak ada yang namanya tidak punya arah dan tujuan. Bahkan, semuanya telah diatur secara baik dan tepat, mulai dari kita bangun tidur hingga tertidur kembali. Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin yang ajarannya memberikan kedamaian kepada semua umat. Yang di dalamnya terdapat adab-adab yang meski dijalankan oleh setiap pemeluknya. Nah, salah satu adab yang mungkin kerap terlewatkan oleh kita adalah adab berbicara. Ya, meskipun terkesan sederhana atau bahkan sepele, sebagai umat Islam juga akan lebih baik jika kita tahu bagaimana sebenarnya adab berbicara di dalam Islam? Adapun salah satu adab berbicara yang dicontohkan oleh Rasulullah adalah dengan berbicara secara tenang, tidak terlalu cepat. Mengapa demikian? Ternyata, tatkala kita berbicara dengan tempo yang cepat, dapat membuat lawan bicara kita merasa kesulitan dalam memahami apa makna pembicaraan yang dilakukan. Namun tatkala kita berbicara dengan tenang, tidak terlalu cepat, justru akan membuat orang yang mendengarkan lebih mudah memahami maksud yang kita sampaikan. MasyaAllah. Tentu saja, adab ini adalah adab yang sangat mulia, sebab kita berusaha memberikan yang terbaik terhadap orang orang yang ada di sekeliling kita. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibunda Aisyah, beliau mengatakan أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانَ يُحَدِّثُ حَدِيثًا لَوْ عَدَّهُ العَادُّ لَأَحْصَاهُ“Sesungguhnya yang menjadi kebiasaan Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika berbicara adalah jika seandainya ada orang yang menghitungnya, niscaya dia akan mampu menghitungnya.” HR. Bukhari no. 3567 dan Muslim no. 2493Dan di dalam hadist yang lain juga disebutkan إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يَسْرُدُ الْحَدِيثَ كَسَرْدِكُمْ“Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidaklah berbicara dengan cepat nyerocos seperti kalian.” HR. Muslim no. 2493Melihat cara berbicara Rasulullah yang demikian, tentu kita bisa berkaca kepada adab berbicara yang selama ini kita lakukan atau terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan tidak bisa dipungkiri bahwasanya nggak sedikit di antara kita yang justru mempunyai karakter berbicara yang terkesan cepat, atau terburu-buru. Meski sebenarnya tidak ada yang harus dikejar. Iya kan? Jika ternyata berbicara dengan cepat, terburu buru sudah menjadi kebiasaan kita, maka sudah waktunya kita berbenah saudaraku. Kemudian adab berbicara selanjutnya adalah berbicara yang baik-baik saja. yakni kita dilarang mengatakan sesuatu yang buruk, sebagaimana hadits Rasullah berikutمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ رواه البخاريArtinya "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia mengatakan yang baik atau hendaklah ia diam" HR. Bukhari.kemudian adab berbicara selanjutnya adalah hendaknya kita tidak berbicara secara diam-diam berbisik-bisik antara dua orang dan meninggalkan orang yang ketiga. Hal itu sebagaimana sabda hadits Rasulullah berikutوَعَنِ ابنِ عُمَر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِِذََا كَانُوا ثَلَاثَةٌ فَلَايَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ الثَّالِث". متفق عليه. Artinya "dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda "Apabila berkumpul tiga orang maka janganlah dua orang di atara mereka itu berbisik-bisik tanpa menyertakan orang ke tiga". Muttafaq alaihiJadi jika sedang bertiga dengan teman-teman, maka janganlah kita berbisik-bisik dua orang dan meninggalkan teman yang lain, karena itu menimbulkan prasangka buruk, dan bisa membuatnya yang dirahmati Allah..........Setelah mengetahui adab-adab berbicara diatas, kita harus menerapkan dalam kehidupan sehari hari. Mengapa demikian? Ya tentu saja agar membuat orang lain, atau lawan bicara kita bisa memahami maksud yang ingin kita sampaikan. Mereka bisa mengambil pelajaran dari obrolan yang dilakukan, dan mengambil pelajaran dari apa yang mereka dengar. Jangan sampai nih, kita menyampaikan sesuatu yang sangat bermanfaat sebenarnya, namun ternyata karena tempo bicara kita yang terlalu cepat justru membuat pesan tersebut tidak tersampaikan, sebab tidak terdengar dan tertangkap baik oleh orang yang mendengarkannya. Selain itu agar tidak terjadi perselisihan diantara kita disebabkan perkataan kita yang buruk atau karena prasangka buruk yang timbul karena pembicaraan yang diam-diam bisik-bisik diantara kita. Maka dari itu, marilah sama sama kita mulai perbaiki adab berbicara kita. Kepada siapapun itu. Demikian kultum tentang adab berbicara kali ini, semoga bermanfaat. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir" (QS Qaaf:17-18). 2. Harus hati-hati dalam berbicara Berusahalah mengontrol lidah hanya untuk mengucapkan perkataan yang bernilai positif dan tidak menyinggung atau menyakiti.
Kultum yang mengupas tentang adab merupakan kultum yang sangat penting bagi umat Muslim. Adab yang dimaksud di sini adalah perilaku manusia dalam bermasyarakat, beribadah, dan menuntut ilmu yang baik dan benar sesuai dengan ajaran Islam. Dalam kultum ini, kita akan membahas tentang adab dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari yang harus dijaga oleh setiap Menuntut Ilmu1. Bertawadhu’ dan merendahkan diri di hadapan guru2. Bertanya dengan sopan dan tidak berlebihan3. Menjaga kesopanan dan tata kramaTabel tentang Adab Menuntut IlmuAdab Beribadah1. Fokus dalam beribadah2. Menghormati masjid3. Berdoa dengan khusyukAdab Bermasyarakat1. Menghargai orang lain2. Menjaga sopan santun3. Tidak mengganggu ketertiban umumKesimpulanFAQ1. Apa itu adab?2. Mengapa adab harus dijaga dalam kehidupan sehari-hari?3. Bagaimana cara menjaga adab?4. Apa dampak dari tidak menjaga adab?5. Siapa yang harus menjaga adab?DisclaimerMenuntut ilmu adalah salah satu kewajiban bagi setiap muslim. Dalam menuntut ilmu, seorang muslim harus menjaga adab yang baik sebagai bentuk penghormatan terhadap ilmu yang akan dipelajari. Berikut ini beberapa adab yang harus dijaga saat menuntut ilmu1. Bertawadhu’ dan merendahkan diri di hadapan guruKetika belajar, seorang muslim harus bersikap tawadhu’ dan merendahkan diri di hadapan guru. Hal ini dimaksudkan agar muslim dapat menerima ilmu dengan baik dan tidak terpengaruh oleh sikap sombong atau merasa lebih pintar dari Bertanya dengan sopan dan tidak berlebihanKetika belajar, seorang muslim harus bertanya dengan sopan dan tidak berlebihan. Hal ini dimaksudkan agar muslim dapat memperoleh jawaban yang benar dan tidak mengganggu konsentrasi belajar orang Menjaga kesopanan dan tata kramaKetika belajar, seorang muslim harus menjaga kesopanan dan tata krama. Hal ini dimaksudkan agar suasana belajar menjadi nyaman dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan di antara para tentang Adab Menuntut IlmuAdab Menuntut IlmuKeteranganBertawadhu’ dan merendahkan diri di hadapan guruSeorang muslim harus bersikap tawadhu’ dan merendahkan diri di hadapan dengan sopan dan tidak berlebihanSeorang muslim harus bertanya dengan sopan dan tidak kesopanan dan tata kramaSeorang muslim harus menjaga kesopanan dan tata BeribadahSelain menuntut ilmu, seorang muslim juga harus menjaga adab dalam beribadah. Berikut ini beberapa adab yang harus dijaga saat beribadah1. Fokus dalam beribadahSaat beribadah, seorang muslim harus fokus dan tidak terganggu oleh hal-hal yang tidak Menghormati masjidMasjid adalah tempat suci yang harus dihormati. Seorang muslim harus menjaga kebersihan dan ketertiban Berdoa dengan khusyukSaat berdoa, seorang muslim harus berdoa dengan khusyuk dan menghayati arti dari doa BermasyarakatSeorang muslim juga harus menjaga adab dalam bermasyarakat. Berikut ini beberapa adab yang harus dijaga dalam bermasyarakat1. Menghargai orang lainMenghargai orang lain adalah salah satu bentuk adab yang harus dijaga. Seorang muslim harus menghormati orang lain tanpa memandang status atau Menjaga sopan santunMenjaga sopan santun adalah salah satu bentuk adab yang harus dijaga. Seorang muslim harus selalu sopan dan santun dalam berbicara dan berinteraksi dengan orang Tidak mengganggu ketertiban umumSeorang muslim harus menjaga ketertiban umum dan tidak melakukan tindakan yang merugikan orang tentang adab merupakan kultum yang sangat penting bagi umat Muslim. Dalam kultum ini, kita telah membahas tentang adab dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari yang harus dijaga oleh setiap muslim. Adab menuntut ilmu, adab beribadah, dan adab bermasyarakat merupakan adab yang harus dijaga oleh setiap muslim agar dapat hidup dengan baik dan benar sesuai dengan ajaran Apa itu adab?Adab merupakan perilaku manusia dalam bermasyarakat, beribadah, dan menuntut ilmu yang baik dan benar sesuai dengan ajaran Mengapa adab harus dijaga dalam kehidupan sehari-hari?Adab harus dijaga dalam kehidupan sehari-hari agar kita dapat hidup dengan baik dan benar sesuai dengan ajaran Bagaimana cara menjaga adab?Cara menjaga adab adalah dengan selalu mengingat dan mempraktikkan adab yang telah diajarkan oleh agama Apa dampak dari tidak menjaga adab?Dampak dari tidak menjaga adab adalah dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain dalam berbagai aspek Siapa yang harus menjaga adab?Semua orang, terutama umat Muslim, harus menjaga adab dalam kehidupan ini disusun untuk tujuan informasi dan edukasi saja. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala tindakan atau keputusan yang diambil berdasarkan informasi yang terdapat dalam artikel ini. Sebaiknya konsultasikan dengan ahli agama atau pakar terkait sebelum mengambil keputusan penting.

ImamNawawi secara lengkap menguraikan adab-adab dalam membaca AL-Quran yang tertulis dalam kitabnya yang berjudul Al-Tibyan. Apa sajakah Adab-adab membaca Al-Quran? 1. Ikhlas dalam membaca dan menghadirkan hati sebagai munajat kepada Allah Swt 2. Membersihkan mulut dengan bersiwak atau yang sejenisnya. 3. Membaca dalam keadaan suci. 4.

“Barangsiapa yang dapat memberi jaminan atas apa yang ada di antara dua jenggotnya yaitu lisannya dan yang ada di antara kedua kakinya yaitu kemaluannya, maka aku memberikan jaminan surga kepadanya.” Muttafaq alaih ISLAM mengatur semua aspek dalam hidup seorang muslim, termasuk dalam hal berbicara atau berkata-kata. Dalam Alquran, Allah memberikan petunjuk tentang adab dalam berbicara. Demikian juga yang diajarkan Nabi Muhammad melalui hadis-hadisnya. Apa saja adab berbicara yang diajarkan Islam sesuai Alquran dan hadis? Inilah 15 adab tersebut 1. Menjaga Lisan Islam melarang perkataan batil, dusta, adu domba, ghibah menggunjing dan perkataan keji lainnya. Perkataan buruk itu akan membuat Allah murka. Dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak ia pikirkan, lalu Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataan itu. Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dipikirkan bahayanya, lalu ia dilemparkan ke dalam Jahannam.” HR. Ahmad 8635, Bukhari 6478, dan yang lainnya Orang yang berkata-kata kasar atau buruk berarti dia tidak menjaga lisannya. Jika itu terjadi, maka ia bisa tergelincir ke dalam neraka Jahannam. 2. Mengucapkan Perkataan yang Baik atau Diam Dari Abu Hurairah radiyallahuanhu Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak, maka diamlah.” Muttafaqalaih Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, Demikian juga Luqman berkata pada anaknya, “Jika berkata dalam kebaikan adalah perak, maka diam dari berkata yang mengandung dosa adalah emas.” Diriwayatkan bahwa Rasulullah pernah menasehati Muadz bin Jabal, “Maukah kuberitahukan kepadamu kunci semua perkara?” Mau, wahai Rasulullah.’ jawab Muadz. Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda, Jagalah ini.’ Wahai Rasulullah, apakah kami bisa disiksa karena perkataan kami?’ tanya Muadz. Beliau pun menjawab, Celaka engkau, adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya di dalam neraka selain ucapan lisan mereka?” HR. Tirmidzi Perkataan yang baik selain sebagai penyelamat kita dari siksa neraka, ternyata juga termasuk amalan sedekah. Beliau bersabda, “Kata-kata yang baik adalah sedekah.” HR. Bukhari dan Muslim Lisan yang suka mencela atau mencemooh bisa mengantarkan pelakunya pada penyesalan yang sangat dalam. 3. Tidak Mengolok-olok Orang Lain Allah hanya melihat ketakwaan seseorang, bukan bentuk fisiknya. Hal ini telah disebutkan dalam firman Allah “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan sekumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan sekumpulan yang lain, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik…” Hujurat 11 Selain itu, mencela dan mengolok-olok juga merupakan perbuatan zolim terhadap orang lain karena akan menimbulkan sakit hati korbannya. 4. Menjauhi Ghibah dan Namimah adu domba Ghibah adalah setiap ucapan yang disampaikan kepada orang lain tentang kekurangan dan kejelekannya sedangkan dia tidak hadir di hadapannya. Yang jelas, bila ucapan itu sampai kepada orang yang sedang dibicarakan, maka ia tidak menyukainya. Seorang mukmin tidak boleh mencari-cari keburukan atau aib orang lain, kemudian menceritakan aib tersebut kepada orang lain. Hal ini dapat menimbulkan kebencian dan permusuhan antar sesama yang dapat menyenangkan setan. perbuatan ghibah itu sama dengan memakan daging saudaranya sendiri. “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka kecurigaan, karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” QS Al Hujurat 12 Sedangkan namimah atau biasanya disebut dengan adu domba adalah seseorang menyampaikan ucapan orang lain, sebagian mereka terhadap sebagian yang lain dengan tujuan merusak hubungan di antara mereka, seperti memutuskan silaturahmi, saling membenci, bermusuhan dan bahkan sampai kepada peperangan. Maka perbuatan ini termasuk dosa besar. Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam pernah menyebutkan dua dosa penyebab adzab kubur dan beliau sendiri telah menyaksikan serta mendengar secara langsung siksaan itu. Dua dosa tersebut adalah tidak sempurna dalam membersihkan najis air kencing dan melakukan perbuatan ghibah atau namimah. Dari Abu Bakrah radliyallahu anhu, ketika Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berjalan di antaraku dan orang lain tiba-tiba Beliau mendatangi dua buah kuburan. Beliau bersabda, “Sesungguhnya dua penghuni kubur ini sedang diadzab, datangkan sebatang pelepah korma kepadaku”. Berkata Abu Bakrah, “Lalu setelah nabi menyuruh kami, aku pun berlomba dengan kawanku untuk mendapatkannya”. Maka aku bawakan kepada Beliau sebatang pelepah korma, lalu Beliau membelahnya menjadi dua potong. Kemudian meletakkan sepotong pada kubur ini dan sepotong yang lain pada kubur itu. Beliau bersabda, “Mudah-mudahan diringankan adzab dari keduanya selama kedua potong pelepah itu masih basah. Keduanya diadzab bukan karena sebab perkara besar yaitu ghibah dan air kencing”. [HR Ahmad V/ 35-36, 39 dan ath-Thabraniy. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy shahih]. Sesungguhnya, Islam datang untuk menyatukan umat, menyatukan hati, berbaik sangka kepada orang lain serta mengucapkan perkataan baik dan benar. Sedangkan ghibah dan namimah adalah senjata iblis untuk mencerai beraikan manusia dengan menimbulkan kebencian di antara mereka. 5. Tidak Berdusta Yang dimaksud dusta di sini adalah menyampaikan kabar yang tidak benar. Dari Abdullâh bin Mas’ud Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahualaihi wa sallam bersabda, Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta pembohong.” Ahmad I/384; al-Bukhâri no. 6094 dan dalam kitab al-Adabul Mufrad no. 386. [] SUMBER KITAB SERI ADAB BERBICARA ABU HUDZAIFAH AT-THALIBI MEDIA SHALIH
Disarikandari berbagai sumber, berikut beberapa adab berkomunikasi sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. 1. Jangan terlalu berceloteh. Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara. Jadikan ucapan yang disampaikan menjadi perkataan yang ringkas, jelas yang tidak bertele-tele yang dengannya akan
Kumpulan Contoh Ceramah - Ceramah merupakan jenis keterampilan lisan atau yang lebih dikenal dengan istilah public umum, ceramah, khotbah, dan sambutan sama,sama berbicara di depan umum untuk memaparkan, menjelaskan gagasan, pikiran, atau informasi kepada pendengar yang bersifat merupakan jenis keterampilan berkomunikasi lisan. Hal tersebut dapat dinyatakan dengan keterbiasaan ceramah yang dilakukan dengan cara penyampaian bukan berarti informasi yang disampaikan dengan metode ceramah hanya bisa disampaikan dengan lisan, terdapat juga ceramah yang dituangkan dalam bentuk tulisan atau disebut dengan teks CeramahPenyampaian sebuah ceramah memiliki tujuan, adapun tujuan dari ceramah tersebut adalah sebagai berikutInformatif, yaitu ceramah bertujuan untuk memberikan informasi kepada pendengar agar mengenal suatu hal dan mampu memahami dari apa yang yaitu ceramah bertujuan untuk mengajak para pendengar supaya mengikuti apa yang telah disampaikan dalam yaitu ceramah bertujuan untuk meyakinkan para pendengar mengenai suatu yaitu ceramah bertujuan untuk menghibur atau membuat gembira para pendengar agar merasa puas dan yaitu ceramah bertujuan untuk menceritakan suatu hal kepada Perlu Banyak Basa Basi silahkan Simak Contoh Ceramah di Bawah Ini . Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.. اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَاَلَمِيْنَ . وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَي أُمُوْرِا لدُّ نْيَا وَا لدِّ يْنٍ . وَعَلَيْ آ لِهٍ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ "ALHAMDU LILLAHI RABBIL'ALAMIN WABIHI NASTA'INU'ALA UMURID DUNYA WADDIN WA'ALA ALIHI WASHAHBIHI AJMA'IN"Hadirin Rahimakumullah Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin Hadirin Rahimakumullah Membaca Al-Quran adalah salah satu aktivitas ibadah yang tidak hanya bernilai pahal melainkan disebut-sebut memiliki dampak positif terhadap kesehatan tubuh. Barang kali kita harus mengetahui etika yang harus dilakukan ketika kita membaca Al-Quran sehingga aktivitas ibadah tersebut dapat melahirkan kekhusyuan yang bermuara pada kedekatan kepada sang Khaliq. Apa saja adab-adab yang harus dilakukan ketika membaca Al-Quran? Imam Nawawi secara lengkap menguraikan adab-adab dalam membaca AL-Quran yang tertulis dalam kitabnya yang berjudul Al-Tibyan. Apa sajakah Adab-adab membaca Al-Quran? 1. Ikhlas dalam membaca dan menghadirkan hati sebagai munajat kepada Allah Swt 2. Membersihkan mulut dengan bersiwak atau yang sejenisnya. 3. Membaca dalam keadaan suci. 4. Bagi orang yang sedang junub atau haid, diharamkan membaca Al-Quran baik secara keseluruhan atau sebagian, kecuali apabila yang sebagian itu sudah menjadi wirid atau zikir yang biasanya dibaca setiap hari. 5. Membaca Al-Quran disunnahkan di tempat yang suci dan bersih, misalnya di masjid atau di tempat-tempat lain yang tidak mengandung najis. 6. Membaca Al-Quran disunnahkan menghadap kiblat duduk dengan khusyuk dan tenang, penuh rasa hormat, konsetrasi dan penghayatan, sembari menundukan kepala, hati, pikiran, cipta, rasa dan karsa. Boleh juga membaca Al-Quran sambil berdiri atau berbaring dengan tetap menjaga kesopanan. 7. Mengawali bacaan Al-Quran dengan membaca doa isti’adzah dengan maksud memohon perlindungan kepada Allah Swt. dari godaan setan, dilanjutkan dengan membaca basmalah seraya memohon limpahan rahmat, karunia dan anugerah-Nya. 8. Menghadirkan khauf rasa takut dan raja’ harapan kepada Allah Swt. caranya dengan merenungkan kandunan-kandungan ayat suci Al-Quran yang berisi tentang siksa, janji, ancaman, dan pahala yang disediakan bagi manusia, yang semuanya akan bermuara pada salah satu dari dua tempat yang telah disediakan oleh Allah Swt., yaitu surge atau neraka. 9. Membaca dengan tartil, yakni perlahan-lahan. Sebab membaca dengan tartil akan lebih membekas di hati daripada membacanya dengan cepat. 10. Memohon limpahan anugerah Allah apabila membaca ayat-ayat rahmah. Memohon perlindungannya apabila membaca ayat-ayat tentang adzab. Dan bertasbih kepada-Nya apabila membaca ayat-ayat yang menerangkan keagungan dan kesucian Allah. Demikianlah barang kali yang dapat saya sampaikan, semoga pengetahuan tentang adab-adab membaca Al-Quran ini menjadi bagian dari kepribadian kita semua. Akhir kata semoga bermanfaat kurang dan lebihnya mohon dapat dimaklumi dan dimaafkan. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh lah beberapa contoh Teks ceramah singkat berikut berisi kumpulan ceramah singkat tentang sabar, syukur, dan masih banyak lagi untuk mempersiapkan ceramah yang keseluruhan ceramah, khotbah dan sambutan merupakan salah satu bentuk dari pidato didepan umum. Jadi, ketiganya masuk kedalam jenis pidato, 8+ Contoh Ceramah Singkat, Kejujuran, Sabar, Syukur , Struktur Teks Ceramah dan Kaidah Kebahasaan Teks. Contoh teks ceramah umum, literasi, pendidikan, narkoba dipaparkan secara singkat namun tetap menggunakan struktur dan kaidah. Teks Ceramah - Bahasa Indonesia Kelas 11 ,12+ Contoh Teks Ceramah Tentang Ibu, Ilmu, Sabar, Sholat. Cari contoh ceramah? Lihat lebih dari 25 contoh teks ceramah singkat ✅ umum ✅ agama Islam lucu ✅ beserta strukturnya ✅ hanya di sini!, contoh ceramah singkat tentang pendidikan,contoh ceramah singkat tentang pergaulan bebas,contoh ceramah tentang hari kiamat,contoh teks ceramah singkat beserta strukturnya,teks ceramah lucu,ceramah singkat tentang ilmu,teks ceramah agama islam tentang kejujuran,contoh ceramah singkat di tv,24 Contoh Ceramah Singkat Agama Tentang Ibu, Sholat, Teks Ceramah Lucu Agar Jamaah Tak Merasa Bosan, Pesan, 6+ Contoh Teks Ceramah Singkat Umum, Sholat, Sabar, Contoh Ceramah Singkat
Menghormatidan menghargainya. Adab terhadap tetangga yang berikutnya adalah menghormati dan menghargainya. Ketika tetangga kita meletakkan kayu bakar pada dindingnya, maka janganlah kita melarangnya. Itulah contoh bagaimana sikap kita dalam menghormati tetangga kita. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah. Umat Islam berlomba-lomba berbuat kebaikan pada bulan Ramadan. Salah satunya adalah saling mengingatkan kebaikan kepada sesama hal ini disampaikan melalui kultum yang inspiratif. Salah satu topik yang dapat diangkat adalah tentang adab bercanda yang biasa disepelekan oleh berinteraksi dengan orang lain, ada kalanya seseorang menyelipkan candaan. Sebab, bercanda merupakan cara yang efektif untuk mencairkan suasana dan menjalin keakraban. Akan tetapi, ada beberapa adab yang perlu diterapkan dalam bercanda. Agar mengetahui lebih lanjut, simak contoh kultum singkat tentang adab bercanda berikut ini!1. Contoh kultum singkat tentang adab bercandailustrasi bercanda dengan teman BurtonAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhSegala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada kita semua terutama nikmat iman dan dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda alam nabi besar nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah. Izinkan saya berbicara sedikit tentang adab bercanda dalam sudah menjadi bagian dari keseharian kita, sebagai pelipur lara, di kala seharian sudah bekerja penuh. Bercanda juga menjadi metode kita untuk mengakrabkan diri kepada saudara kita yang lainnya. Namun, jika kita ingin melakukannya, maka harus memperhatikan beberapa hal yang penting dalam Meluruskan TujuanBiasanya bercanda dilakukan untuk menghilangkan kepenatan, kebosanan dan rasa lesu, serta menyegarkan suasana dengan candaan yang diperbolehkan. Sehingga kita dapat memperoleh gairah baru dalam melakukan hal-hal yang Jangan Melewati BatasSebagian orang sering membuat lelucon yang terlalu jauh hingga melanggar norma-norma. Dia mempunyai maksud buruk dalam bercanda, sehingga bisa menjatuhkan wibawa dan martabatnya di hadapan manusia. Orang-orang akan memandangnya rendah, karena ia telah menjatuhkan martabatnya sendiri dan tidak menjaga wibawanya. Terlalu banyak bercanda akan menjatuhkan wibawa Jangan Bercanda Dengan Orang Yang Tidak Suka BercandaTerkadang ada orang yang bercanda dengan seseorang yang tidak suka bercanda, atau tidak suka dengan candaan orang tersebut. Hal itu akan menimbulkan akibat buruk. Oleh karena itu, lihatlah dengan siapa kita hendak bercanda. Selain itu, jaga tutur kata dan berpikir kembali jika ingin Jangan Bercanda Dalam Perkara-Perkara Yang SeriusAda beberapa keadaan yang tidak sepatutnya bagi kita untuk bercanda. Misalnya dalam majelis penguasa, majelis ilmu, majelis hakim, ketika memberikan persaksian, dan lain sebagainya. Hindari perkara-perkara yang dilarang Allah swt saat bercanda. Tidak boleh bercanda atau bersenda gurau dalam perkara yang dilarang oleh Allah ceramah tentang adab bercanda ini saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat dan bisa dipetik pelajaran bagi kita semua. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Baca Juga 3 Kultum Singkat tentang Waktu Sebagai Pengingat agar Disiplin 2. Contoh kultum singkat tentang hukum bercanda dalam islamilustrasi kumpul dengan bos Production Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhSegala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada kita semua terutama nikmat iman dan dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda alam nabi besar nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah. Izinkan saya berbicara sedikit tentang hukum bercanda dalam sekalian, hukum dasar bercanda bergurau, senda-gurau, humor, melawak adalah mubah atau boleh Imam An-Nawawi, Al-Adzkar. Bahkan, Nabi Muhammad juga bercanda. Dari Abu Hurairah, bahwa para sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, sesungguhnya Anda telah mencandai kami.”Rasulullah SAW menjawab, “Sesungguhnya tidaklah aku berbicara kecuali yang benar.” HR. Tirmidzi.Hukum bercanda itu diperbolehkan selama aturan-aturan dalam syariat Islam tetap dipatuhi. Namun, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bercanda, yaitu materi canda tidak berisi olok-olok atau mempermainkan ajaran Islam, tidak boleh menyakiti perasaan orang lain, tidak mengandung kebohongan, tidak mengandung ghibah menggunjing, tidak cabul, dan tidak melampaui batas, yakni tidak membuat melalaikan kewajiban dan tidak menjerumuskan pada yang hukum dasar bercanda itu sederhana, tetapi Nabi Muhammad mengecam orang yang bercanda berlebihan dengan maksud membuat orang lain tertawa. “Dari Bahz bin Hakim, bahwa bapaknya telah bercerita kepadanya dari kakeknya, ia berkata, aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam bersabda, “Celakalah bagi orang yang berbicara dengan satu pembicaraan agar menjadikan tertawanya kaum, maka ia berdusta, celakalah baginya, celakalah baginya.” HR At-Tirmidzi, hadis hasan.Sekian ceramah tentang hukum bercanda dalam Islam ini saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat dan bisa dipetik pelajaran bagi kita semua. Wassalamualaikum Warahmatullahi Contoh kultum singkat tentang adab bercanda saat salatilustrasi sholat TarazevichAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhSegala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada kita semua terutama nikmat iman dan dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda alam nabi besar nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah. Izinkan saya berbicara sedikit tentang bercanda ketika ini, mulai marak video yang menjadikan salat sebagai bahan bercanda untuk membuat konten lucu di media sosial. Padahal, salat merupakan tiang agama dan merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim. Apabila tiangnya agama saja sudah dibercandakan, bagaimana dengan ketakwaannya?Hadirin yang saya hormati, salat merupakan cara komunikasi kita dengan Allah SWT. Ketika salat, tidak ada sekat yang membatasi seseorang untuk berbincang dengan Allah SWT. Oleh karena itu, kita dilarang untuk bermain-main dan bercanda ketika salat. Hal ini juga sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Tuhfatul Muhtaj berikut “Dianjurkan khusyuk dalam seluruh shalatnya baik dengan hati, dengan gambaran tidak terbesit dalam hatinya selain apa yang sedang ia lakukan shalat meskipun urusan akhirat, maupun dengan anggota badan, sekiranya tidak bermain-main dengan anggota badannya.”Selain itu, bahkan jika bercanda dalam shalat hingga bergerak sampai tiga kali, atau berbicara, atau tertawa, maka shalat kita batal. Kita wajib mengulangi shalat jika kita bercanda sampai bergerak tiga kali, atau berbicara, atau tertawa dalam shalat. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda “Sesungguhnya shalat ini tidak pantas di dalamnya terdapat percakapan manusia. Karena dalam shalat hanya terdapat bacaan tasbih, takbir dan ayat Al-Quran.” Demikianlah ceramah singkat yang bisa saya sampaikan pada hari ini. Semoga kita semua dapat melakukan salat dengan sungguh-sungguh dan khusyuk. Wassalamualaikum Warahmatullahi itulah contoh kultum singkat tentang adab bercanda yang dapat kamu sampaikan kepada orang lain pada bulan Ramadan. Bercanda dan saling berbagi lelucon boleh, tetapi harus diperhatikan konteks dan tujuannya. Oleh Shobihatunnisa Akmalia Baca Juga 5 Manfaat Hebat Kultum Saat Istirahat Kerja, Bikin Kuat Puasa
BacaJuga : Kultum Singkat Tentang Bersyukur Kepada Allah. Kejujuran berkaitan erat dengan adab dalam berbicara, karena kejujuran ini sangat penting di kehidupan kita sehari-hari. Kejujuran menjadi sebuah pilar dalam akhlak Islam. Dalam menanamkan jiwa atau karakter jujur kepada anak-anak, tentu harus dibiasakan sejak kecil, walaupun diperlukan

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan teman. Seorang teman yang baik terkadang bisa melebihi kebaikan saudara sendiri. Hal ini dimungkinkan sebab hubungan antar teman cenderung setara di mana berlaku prinsip menghargai antara satu dengan yang lain. Anjuran untuk saling menghargai seperti itu sangat jelas sebagaimana dikemukakan oleh Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 444, sebagai berikutآداب الإخوان الاستبشار بهم عند اللقاء، والابتداء بالسلام، والمؤانسة والتوسعة عند الجلوس، والتشييع عند القيام، والإنصات عند الكلام، وتكره المجادلة في المقال، وحسن القول للحكايات، وترك الجواب عند انقضاء الخطاب، والنداء بأحب الأسماء Artinya “Adab berteman, yakni Menunjukkan rasa gembira ketika bertemu, mendahului beruluk salam, bersikap ramah dan lapang dada ketika duduk bersama, turut melepas saat teman berdiri, memperhatikan saat teman berbicara dan tidak mendebat ketika sedang berbicara, menceritakan hal-hal yang baik, tidak memotong pembicaraan dan memanggil dengan nama yang disenangi.”Dari kutipan di atas dapat diuraikan ketujuh adab berteman sebagai berikutPertama, menunjukkan rasa gembira ketika bertemu. Hal ini menjadi salah satu tanda pertemanan yang baik. Orang-orang yang bermusuhan cenderung saling membenci ketika bertemu sehingga lebih sering menghindar dari pertemuan. Teman yang baik tidak hanya menunjukkan rasa gembira, tetapi juga saling menjaga perasaan masing-masing ketika bertemu dengan menghindari sikap atau kata-kata yang tidak mengenakkan. Kedua, mendahului mengucapkan salam. Seorang teman tidak sungkan-sungkan untuk mendahului beruluk salam meskipun mungkin ia lebih tinggi kedudukannya secara sosial. Seorang teman cenderung menempatkan diri setara dengan tidak memandang yang lain lebih rendah dari dirinya. Tentu saja secara moral, pihak yang mendahului mengucapkan salam adalah lebih baik sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang diriwayatkan Abu Dawud dan ramah dan lapang dada ketika duduk bersama. Hubungan pertemanan memang sangat menyenangkan terutama karena tidak ada jarak di antara mereka. Hal seperti ini memungkinkan terjalinnya keakraban satu sama lain dan keramahan yang tulus. Jika terjadi hal-hal yang khilaf, seorang teman akan cenderung mudah memaafkan karena umumnya tidak menginginkan pertemannnya menjadi renggang. Keempat, ikut melepas saat teman berdiri. Sikap ini menunjukkan penghargaan atau penghormatan terhadap teman. Dalam konteks pertemanan, seseorang tidak lazim diperlakukan seperti bawahan sebagaimana dalam sebuah struktur tertentu, misalnya pabrik. Artinya hubungan pertemanan tidak bisa disamakan dengan hubungan kerja antara atasan dan bawahan. Seorang teman memperlakukan temannya sebagaimana ia ingin diperlakukan sama dengan teman tersebut. Dan inilah hakikat pertemanan yakni kesetaraan. Kelima, memperhatikan saat temana berbicara dan tidak mendebat di saat sedang berbicara. Sikap ini juga menunjukkan penghargaan atau penghormatan terhadap teman sebagai wujud dari kesetaraan. Dalam pertemanan kedua belah pihak tidak ingin saling menyakiti. Hal-hal yang bisa merusak pertemanan akan dihindari sebanyak mungkin. Teman yang baik bisa melebihi kebaikan saudara sendiri. Hal ini sering terjadi di dalam masyarakat. Keenam, menceritakan hal-hal yang baik. Sebagaimana diuraikan dalam poin kelima bahwa dalam pertemanan kedua belah pihak tidak ingin saling menyakiti. Salah satu caranya adalah menceritakan hal-hal yang baik dan bukan menceritakan hal-hal yang bisa menimbulkan rasa malu, tersakiti ataupun menyinggung perasaannya. Jika hal seperti ini bisa dijaga dengan baik tentu hubungan pertemanan akan langgeng, dan bahkan bisa berlanjut hingga ke anak tidak memotong pembicaraannya dan memanggil dengan nama yang disenangi. Memotong pembicaraan seorang teman tanpa alasan yang kuat bisa berarti tidak menghormatinya. Hal seperti ini sebaiknya dihindari untuk menjaga hubungan baik antar teman. Demikian pula memanggil teman sebaiknya dengan panggilan yang ia senangi. Seseorang mungkin biasa dipanggil sesuai dengan pekerjaannya. Tetapi apabila panggilan seperti ini sebetulnya tidak dia senangi, maka sebaiknya dihindari. Demikianlah ketujuh adab seorang teman sebagaimana nasihat Iman Al-Ghazali. Apabila ketujuh adab ini dapat dipraktikkan dengan baik, tentu hubungan antar teman akan terus berlanjut dengan baik. Bahkan tidak jarang dari hubungan pertemanan atau persahabatan bisa meningkat menjadi hubungan yang lebih dekat lagi seperti menjadi menantu, mertua atau besan dan sebagainya sebagaimana Rasulullah akhirnya menjadi menantu bagi sahabat Abu Bakar as-Shiddiq RA dan Umar bib Khattab RA; dan beliau juga menjadi mertua bagi sahabat Utsman bin Affan RA. Ali bin Abi Thalib RA juga menjadi menantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di samping sebagai saudara sepupu. Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama UNU Surakarta.

MN6I.
  • g86em68e20.pages.dev/657
  • g86em68e20.pages.dev/180
  • g86em68e20.pages.dev/589
  • g86em68e20.pages.dev/241
  • g86em68e20.pages.dev/420
  • g86em68e20.pages.dev/471
  • g86em68e20.pages.dev/630
  • g86em68e20.pages.dev/845
  • g86em68e20.pages.dev/110
  • g86em68e20.pages.dev/80
  • g86em68e20.pages.dev/300
  • g86em68e20.pages.dev/633
  • g86em68e20.pages.dev/219
  • g86em68e20.pages.dev/788
  • g86em68e20.pages.dev/839
  • kultum tentang adab berbicara